Diapresiasi! Pemberdayaan Masyarakat Adat PEP Donggi Matindok Field dan Program Pertanian Berkelanjutan JOB Tomori


Palu, OG Indonesia --
Keberhasilan Pertamina EP Donggi Matindok Field dan JOB Tomori, bagian dari Zona 13 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, mempertahankan capaian PROPER Emas melalui program inovasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat mendapatkan apresiasi dari Gubernur Sulawesi Tengah. 

Penghargaan tertinggi penilaian program lingkungan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diterima oleh PEP DMF melalui program Simpul Emas (Sistem Pengolahan Madu dan Ekowisata Berbasis Masyarakat) terhadap masyarakat adat Togong Tanga di Desa Leme-Leme Darat, Buko, Banggai Kepulauan, sebagai kelanjutan dari program tahun sebelumnya Kokolomboi Lestari. 

JOB Tomori JOB Tomori melaksanakan program Pertanian Berkelanjutan Petani Banggai  (Panutan Banggai) di Moilong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Melalui program ini,  terjadi perluasan lahan pertanian organik sebesar 85 Ha dan inovasi pemberantas hama. 

Penyerahan Sertifikat PROPER periode 2023 dan 2024 Provinsi Sulawesi Tengah dilaksanakan di Palu pada Kamis (24) malam, dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, didampingi Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah Bambang Hariyanto dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yopie MI Patiro. Dalam kesempatan tersebut, PEP DMF diwakili oleh Field Manager PEP DMF Ridwan Kiay Demak   dan JOB Tomori oleh Field Senior Manager Abidzar Akman. 

GM Zona 13 Andry mengatakan Zona 13 melakukan upaya terbaik untuk mendukung ketersediaan energi melalui kegiatan operasi dan produksi. Upaya tersebut dibarengi dengan komitmen perusahaan melaksanakan program inovasi perbaikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi. 

Melalui program yang dilaksanakan, Zona 13 mendukung tercapainya agenda internasional Sustainable Development Goals utamanya tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, tujuan 12 Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan, tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim, dan tujuan 15 Ekosistem Daratan. 

“Program perbaikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat menjadi bagian tidak terpisahkan dari operasi kami sebagai komitmen kami mewujudkan kinerja keberlanjutan dalam kerangka ESG (Environmental, Social & Governance). Kami berharap apa yang kami lakukan dapat berkontribusi pada perbaikan lingkungan dan memberdayakan masyarakat mandiri dan sejahtera,” tutur GM Zona 13 Andry, Selasa (29/4/2025).

Field Manager PEP DMF Ridwan Kiay Demak menjelaskan salah satu keberhasilan program Simpul Emas adalah terjadi pengembangan kawasan konservasi berbasis masyarakat adat, pemanfaatan hutan berbasis apikultur, dan pengembangan eko-edu wisata minat khusus. Ini menjadi solusi dari permasalahan deforestasi yang selama ini dilakukan sebagai kegiatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Keberhasilan model konservasi ini mendorong masyarakat adat Togong-Tanga melakukan replikasi di 6 desa lainnya yaitu Desa Unu, Desa Olusi, Desa Mangais, Desa Meselesek, Desa Alul, dan Desa Komba-Komba sehingga memperluas area perlindungan. 

“Kami berharap ini menjadi gerakan perubahan untuk hutan yang lebih lestari dan produktif di Banggai Kepulauan. Upaya ini hanya akan terwujud dengan rasa saling percaya perusahaan dan masyarakat yang kemudian menumbuhkan inisiatif dan pada akhirnya bersama-sama merayakan keberhasilan,” ujar Ridwan.

Melalui program ini, terjadi perbaikan lingkungan berupa 13,44 Ha lahan terestorasi dan 14,6 peningkatan indeks kehati fauna. Selain itu, program ini juga menimbulkan dampak peningkatan ekonomi dan kesejahteraan yakni peningkatan pendapatan petani madu sebesar Rp 1.4 juta -Rp8 juta, diversifikasi pendapatan melalui wisata minat khusus, terdapat 9 merchant pemasaran produk online dan offline, juga replikasi enam desa konservasi. 

Panutan Banggai JOB Tomori bertujuan menyelesaikan penyelesaian permasalahan kegagalan panen yang dialami oleh para petani melalui implementasi Serak Sulawesi Pahlawan Cegah Kematian Petani (Sersan Cemani), Kompos Bikin Hidup Lebih Baik (Pos Bidik), Pompa Air Tenaga Kincir Angin, dan Eko-Eduwisata Burung Hantu yang menyasar pada 5 kelompok rentan, yaitu 100 orang petani pemilik, 25 orang buruh tani, 4 orang kelompok usaha kecil, 74 orang masyarakat pra sejahtera, dan 20 orang anak-anak.

Program ini memiliki inovasi unik dan satu-satunya di Kabupaten Banggai yakni invensi konstruksi rumah burung serak sulawesi Tyto rosenbergii dengan menggunakan material beton ramah lingkungan. Saat ini terdapat 89 ekor Serak Sulawesi yang menggunakan 59 rumah inovasi tersebut. 

“Kami mengembangkan ekosistem lingkungan burung hantu yang berkelanjutan seperti klinik burung hantu, rumah tahan cuaca dan ekowisata sehingga masyarakat memahami peranan pentingnya burung hantu sebagai sahabat petani Banggai,” ujar Abidzar. RH

Diapresiasi! Pemberdayaan Masyarakat Adat PEP Donggi Matindok Field dan Program Pertanian Berkelanjutan JOB Tomori Diapresiasi! Pemberdayaan Masyarakat Adat PEP Donggi Matindok Field dan Program Pertanian Berkelanjutan JOB Tomori Reviewed by Ridwan Harahap on Selasa, April 29, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.