Kutai Kartanegara, OG Indonesia -- Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, Sunaryanto beserta jajaran manajemen melaksanakan kegiatan Management Walkthrough (MWT) dan Safari Ramadan ke wilayah operasi perusahaan di Kalimantan Timur pada 10-12 Maret 2025.
Dalam kegiatan ini, jajaran manajemen sekaligus melaksanakan kegiatan Management Goes to Community (MGTC) dengan meninjau salah satu program pemberdayaan masyarakat atau CSR binaan Perusahaan, yakni Program Sekolah Rawa Hutan di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara.
Kegiatan MWT dan Safari Ramadan menjadi wadah bagi manajemen PHI untuk menekankan kembali pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja, mendengarkan secara langsung aspirasi para pekerja di lapangan, serta memberikan apresiasi atas upaya pekerja dalam menjaga kelangsungan produksi energi nasional.
Kali ini, Dirut PHI mengunjungi fasilitas produksi North Prosessing Unit (NPU) PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di wilayah Zona 8 dan PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field di Zona 9. Dalam kegiatan Safari Ramadan, PHI menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasinya.
Pada saat kunjungan ke Zona 8, Sunaryanto, yang akrab disapa Anto menjelaskan menekankan pentingnya kerja sama yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. “Pertamina memaknai momen kebersamaan Ramadan untuk mempererat sinergi, kolaborasi, dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mengelola operasi hulu migas guna mendukung amanah Asta Cita pemerintah untuk mewujudkan swasembada energi,” ujar Anto.
Menurutnya, kinerja keselamatan yang unggul menjadi fondasi keberhasilan pengelolaan operasi hulu migas yang selamat, andal, patuh, dan berkelanjutan. Saat mengunjungi Program Sekolah Rawa Hutan, di hadapan sekitar 50 siswa setingkat sekolah menengah pertama dan atas, Dirut PHI juga memberikan semangat bahwa pendidikan merupakan jalan untuk merangkai masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, General Manager Zona 8 Setyo Sapto Edi menjelaskan bahwa Program Sekolah Rawa Hutan merupakan inisiatif CSR PHM di bidang pendidikan yang berfokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan kapasitas guru, khususnya bagi masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Menurutnya, sekolah tersebut berdiri di tengah rawa di perairan Delta Mahakam. “Sehari-hari, masyarakat di sana menggunakan kapal sebagai moda transportasi utama mereka melintasi Sungai Mahakam,” jelasnya.
Setyo menambahkan bahwa PHM telah mendukung pembangunan akses internet dan listrik tenaga surya, serta renovasi jembatan yang menghubungkan Desa Tani Baru dan Muara Pantuan sepanjang hampir 7 km sehingga mempermudah anak-anak pergi ke sekolah dan memperlancar mobilitas masyarakat setempat.
Kepala Sekolah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nurul Ilmi Anggana, Indriati, bersyukur atas kontribusi PHM selama ini yang telah memajukan dunia pendidikan di Desa Tani Baru berupa pembuatan sarana-prasarana pendidikan, bantuan solar home system, bantuan akses internet, hingga peningkatan kapasitas dan kualitas pendidik melalui berbagai pendampingan seperti PHM Mengajar, pendampingan intensif Guru Penggerak dan beasiswa sarjana pesisir.
Dalam kunjungan ke wilayah operasi Zona 9, Senior Manager PEP Sangasanga Field Sigid Setiawan memaparkan kinerja dan pencapaian Perusahaan. Salah satunya tentang implementasi borderless strategy dan sinergi antar anak perusahaan, di mana minyak mentah yang diproduksi PEP Sangasanga disalurkan melalui fasilitas PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dan dihitung angka lifting-nya melalui Santan Terminal yang dikelola PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) secara kontinyu sejak 2 Oktober 2024.
Sigid juga menjelaskan tentang pencapaian Perusahaan di bidang lingkungan. ”PEP Sangasanga Field kembali mencetak prestasi gemilang dengan meraih penghargaan PROPER Emas dari KLHK atas kinerja pengelolaan lingkungan dan program pengembangan masyarakat unggulan, yaitu Ekoriparian Sungai Hitam Lestari atau SHL, di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara,” tuturnya.
Penghargaan ini, lanjut Sigid, semakin terasa istimewa karena PEP Sangasanga Field berhasil meraih PROPER Emas selama dua tahun berturut-turut. Sebelumnya, PEP Sangasanga Field mendapatkan penghargaan yang sama pada tahun 2023.
Berkat Program SHL, sekitar 120 hektar hutan mangrove berhasil dirawat sehingga diperkirakan mampu menyerap 265,48 ton CO2eq per tahun dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain itu, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang diterapkan berhasil menurunkan kadar Biochemical Oxygen Demand (BOD) hingga sekitar 48 persen dan Chemical Oxygen Demand (COD) hingga sekitar 74 persen. “Melalui program ini, kita dapat membuktikan efektivitas pengolahan limbah dalam menjaga kualitas air sehingga lebih aman bagi lingkungan dan sungai,” pungkasnya. RH