Jakarta, OG Indonesia -- PT Amman Mineral Internasional Tbk (IDX: AMMN) mengumumkan hasil kinerja keuangan dan operasional tahun 2024. Melalui entitas anak usaha, PT Amman Mineral Nusa Tenggara-pemilik konsesi dan operator tambang Batu Hijau, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang solid dan kinerja yang unggul.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, produksi tembaga tahun 2024 meningkat 27% menjadi 395 juta pon dibandingkan tahun sebelumnya, dengan volume penjualan sebesar 288 juta pon. Untuk produksi emas meningkat 73% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 802.749 ons, dengan volume penjualan sebesar 611.262 ons. Sementara produksi konsentrat juga meningkat 39% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 755.083 metrik ton kering, dengan volume penjualan sebesar 570.837 metrik ton kering.
Dari capaian tersebut, Alexander Ramlie, Direktur Utama Amman, menerangkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan signifikan dalam produktivitas tambang dan produksi tembaga, emas, serta konsentrat—masing-masing melampaui panduan kinerja sebesar 6%, 7%, dan 6%.
"Tahun ini juga menjadi tonggak sejarah bagi produksi emas di Batu Hijau, yang sebagian besar disebabkan oleh bijih berkadar tinggi dari Fase 7 serta fokus tanpa henti pada efisiensi yang terus menjaga posisi Amman sebagai salah satu produsen tembaga berbiaya terendah di dunia," terangnya.
Alexander melanjutkan, proyek ekspansi terus berjalan dengan standar keselamatan yang ketat untuk memastikan keandalan fasilitas dalam jangka panjang. Komisioning smelter masih berlangsung, dan berhasil memproduksi anoda tembaga pertama pada 12 Februari 2025, dengan katoda tembaga pertama diperkirakan akan dihasilkan pada akhir Maret 2025.
"Seiring transformasi Amman dari produsen konsentrat menjadi penghasil katoda tembaga dan emas batangan, Perusahaan menghadapi tantangan teknis, termasuk optimalisasi proses dan kinerja peralatan, yang penyelesaiannya sangat penting untuk kelancaran transisi menuju operasi berskala penuh," tuturnya.
Di luar pencapaian operasional ini, lanjut Alexander, Amman sedang mendefinisikan ulang visi strategis, misi, dan nilai-nilai inti perusahaan untuk beradaptasi dengan industri yang semakin berbasis tekonologi. Transformasi ini didorong oleh program digitalisasi secara menyeluruh yang dirancang untuk mengintegrasikan analitik data, mengoptimalkan alur kerja, dan membekali karyawan dengan teknologi generasi terbaru.
"Dengan menyatukan operasi yang terintegrasi, budaya perusahaan yang diperbarui, dan kapabilitas digital yang mutakhir, Amman memperkuat fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan dan penciptaan nilai jangka panjang," tegas Alexander.
Kinerja Keuangan
Tercatat, penjualan bersih Amman naik 31%, dari US$2.033 juta pada 2023 menjadi US$2.664 juta pada 2024. Hal ini didorong oleh tingginya volume penjualan emas berkat bijih berkadar tinggi, serta harga emas dan tembaga yang masing-masing naik 23% dan 10%.
"Profitabilitas kami turut mengalami peningkatan sejalan dengan kenaikan penjualan bersih dan disiplin pengendalian biaya," ucap Arief Sidarto, Direktur Keuangan Amman.
Dia menambahkan, EBITDA perusahaan juga naik 40% menjadi US$1.426 juta dari US$1.019 juta pada 2023, sementara margin EBITDA naik dari 50% menjadi 54%. Laba bersih juga melonjak 148%, mencapai US$642 juta, dengan margin laba bersih naik dari 13% menjadi 24%.
"Selain itu, kami berhasil melakukan pembiayaan kembali (refinance) pinjaman jangka panjang kami dengan ketentuan yang lebih menguntungkan," terang Arief. "Kami bangga dengan pencapaian tahun 2024 kami dan tetap berkomitmen untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan, menjaga disiplin keuangan, serta menciptakan nilai jangka panjang melalui keunggulan operasional, efisiensi biaya, dan investasi strategis,” tambahnya. RH
