Prabumulih, OG Indonesia -- Dalam sebuah pencapaian gemilang di akhir tahun 2024, PT Pertamina EP kembali menorehkan prestasi membanggakan. Sumur LKT-01 di Field Prabumulih berhasil melampaui target produksi minyak hingga 625%, mencapai angka fantastis 1.250 barel minyak per hari (BOPD) dan 1.096 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Sumur LKT-01, yang juga dikenal dengan nama LBK25, berhasil mencatatkan angka produksi yang mengesankan pada uji produksi awalnya. Dengan sembur alam open flow, sumur ini menghasilkan 3.283 BOPD untuk produksi minyak dan 3,02 MMSCFD untuk gas.
Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah di wilayah kerja Pertamina, memberikan predikat sebagai sumur uji produksi dengan capaian tertinggi di seluruh Wilayah Kerja Pertamina. Keberhasilan ini tentunya memberikan dampak positif terhadap pencapaian target produksi menjelang akhir tahun 2024 yang diharapkan dapat mencatatkan hasil signifikan.
General Manager PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Djudjuwanto, menyatakan keberhasilan program LKT-01 ini merupakan bukti nyata komitmen dan dedikasi Tim Zona 4yang luar biasa pengembangan lapangan dan pemboran dengan cermat.
"Dengan pencapaian ini, kami tidak hanya berhasil menemukan cadangan minyak baru, tetapi juga membuktikan bahwa kolaborasi serta dukungan yang kuat antara semua pihak terkait dapat menghasilkan dampak yang luar biasa. Program LKT-01 ini adalah tonggak penting dalam upaya kami untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mendukung pencapaian swasembada energi di Indonesia," ujar Djudjuwanto.
Dengan penerapan tata nilai Akhlak, tim Zona 4 selalu bekerjasama untuk memitigasi potensi risiko drilling hazard yang mungkin ditemui selama operasi pemboran. Program pemboran yang menggunakan Rig PDSI D1500-E / 29.3 – 1500 HP ini berhasil dilaksanakan selama 49 hari dengan kondisi operasi yang berjalan dengan aman dan lancar.
SSDP Senior Manager, Reza Nur Ardianto juga menyampaikan bahwa pemboran sumur ini dilakukan setelah berhasil menyelesaikan kompleksitas pemboran pada Formasi Talang Akar (TAF), yang terletak di blok interfield Lembak, Kemang, dan Tapus. Keberhasilan produksi dari sumur LKT-01 yang berlokasi di area tersebut membuka peluang besar untuk peningkatan produksi di Field Prabumulih, khususnya pada wilayah Lembak, Kemang, dan Tapus yang sebelumnya belum diproduksikan.
"Keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya eksplorasi yang intensif dan analisis data yang mendalam. Kami yakin bahwa masih banyak potensi yang belum tergarap di area ini," jelas Reza.
Pambudi Suseno, Sub Surface Development Area 2 Manager, mengungkapkan bahwa keberhasilan pemboran di LKT-01 di akhir tahun 2024 ini semakin memotivasi tim untuk melakukan pencarian lebih lanjut terhadap reservoir atau cadangan minyak baru yang belum pernah diproduksikan. Selain itu, tim juga akan melakukan evaluasi potensi subsurface di area interfield guna mendukung pencapaian target produksi yang lebih tinggi di masa depan.
"Penemuan ini akan memotivasi kami untuk terus mencari cadangan minyak baru dan meningkatkan produksi di Field Prabumulih," ujar Seno.
Saat ini, berdasarkan data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas, produksi minyak mentah Zona 4 berada pada angka 28.769 BOPD, sementara produksi gas bumi tercatat sekitar 557.14 MMSCFD. Dengan capaian ini, PT Pertamina EP dan Zona 4 terus berkomitmen untuk mewujudkan Asta Cita dalam mencapai swasembada energi di Indonesia. Pencapaian ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi dan memperkuat ketahanan energi nasional. RH