Bontang, OG Indonesia -- Delegasi Government Negotiating Team (GNT) dari Tanzania melakukan kunjungan kerja ke salah satu anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina, PT Badak NGL (Badak LNG) pada Jumat, 13 Desember 2024. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kerja sama bilateral serta pertukaran pengetahuan dalam industri energi, khususnya di bidang gas alam cair (LNG).
Dipimpin langsung oleh James Peter Mataragio, Deputy Permanent Secretary Minister of Energy Tanzania, delegasi GNT Tanzania disambut hangat oleh pihak Badak LNG melalui Vice President Production Badak LNG, Feri Sulistyo Nugroho, bersama jajaran manajemen Badak LNG lainnya. Kunjungan delegasi GNT Tanzania ini juga didampingi oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, yang turut mendukung pembahasan potensi kerja sama strategis antara kedua negara.
Agenda kunjungan diawali dengan courtesy call, yang menjadi kesempatan bagi delegasi GNT Tanzania dan Badak LNG untuk mempererat hubungan bilateral, berbagi pengalaman, serta mendiskusikan proses bisnis Badak LNG secara mendalam. Materi diskusi mencakup pengelolaan kilang LNG, penerapan teknologi modern, dan inovasi program keberlanjutan yang telah dijalankan Badak LNG selama lima dekade.
Setelah sesi diskusi, delegasi melanjutkan agenda dengan kunjungan langsung ke fasilitas kilang Badak LNG. Para delegasi mendapatkan penjelasan mengenai operasional kilang, pengelolaan rantai pasokan LNG, standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), serta upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Dalam sesi ini, delegasi Tanzania turut menyaksikan secara langsung bagaimana Badak LNG menjadi salah satu pusat pengembangan LNG yang berkelas dunia.
Dalam sambutannya, James Peter Mataragio menyampaikan apresiasi atas penerimaan yang hangat dan kesempatan untuk belajar dari salah satu kilang LNG terbesar di dunia. “Kami sangat terkesan dengan penerapan teknologi, sistem operasional, dan pendekatan keberlanjutan di Kilang Badak LNG. Hal ini akan menjadi wawasan berharga bagi kami untuk mengembangkan industri LNG di Tanzania,” ujar Mataragio.
GNT Tanzania merupakan tim khusus yang dibentuk Pemerintah Tanzania untuk menangani negosiasi terkait proyek-proyek strategis nasional, terutama di sektor energi dan sumber daya alam. Tanzania sendiri telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir setelah ditemukannya cadangan gas bumi yang signifikan di lepas pantai (offshore) negara tersebut sejak tahun 2010.
Cadangan gas yang melimpah membuka peluang besar bagi Tanzania untuk mengembangkan sektor LNG sebagai salah satu sumber perekonomian negara. Untuk mendukung rencana tersebut, Pemerintah Tanzania aktif melakukan studi dan berbagi pengalaman ke negara-negara maju dalam industri LNG, termasuk Indonesia dimana salah satunya ialah Kilang Badak LNG.
Vice President Production Badak LNG, Feri Sulistyo Nugroho, menekankan bahwa Badak LNG terbuka untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada berbagai pihak internasional. “Sebagai salah satu kilang LNG terbesar dengan pengalaman puluhan tahun, kami berkomitmen untuk menjadi pusat pembelajaran dalam industri LNG global, termasuk bagi sahabat kami di Tanzania,” kata Feri Sulistyo Nugroho.
Kerja sama di bidang energi antara kedua negara ini juga sebelumnya telah dijajaki oleh Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina Internasional EP (PIEP) Regional Internasional, dalam agenda kunjungan dari Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) bulan Januari 2024 lalu. Melalui pendalaman kerja sama antara kedua belah pihak, diharapkan dapat membuka peluang bisnis yang saling menguntungkan serta menjadi langkah strategis dalam mendorong pengembangan industri di sektor energi bagi kedua negara. RH