Foto: Ridwan Harahap
Batam, OG Indonesia -- Guna kian mengukuhkan posisinya sebagai produsen pipa OCTG Seamless di Indonesia, PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) yang merupakan anak usaha dari PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) menargetkan beroperasinya pabrik kedua yang kini sedang dibangun dan diperkirakan akan beroperasi secara komersial pada Kuartal III tahun 2025.
"Kami sedang membangun plant kedua, tidak jauh dari sini, kurang lebih 1 kilometer, yang jauh lebih besar lagi sehingga produksi kami naik menjadi 70 ribuan ton per year," ucap Barkeilona, Direktur Komersial dan Bisnis RTM saat menerima kunjungan 40 media dan SKK Migas di kantornya di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (20/11/2024).
Barkeilona mengungkapkan plant kedua tersebut diharapkan akan beroperasi secara komersial pada kuartal III-2025. "Dengan adanya plant kedua ini, maka RTM diharapkan dapat memenuhi kebutuhan domestik yang diperkirakan meningkat sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan lifting minyak di Indonesia, dan akan dapat memiliki kapasitas lebih untuk memenuhi kebutuhan ekspor yang sejak 2023 dihentikan karena RTM mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan domestik," paparnya.
RTM berdiri pada tahun 2016 dengan 100% kepemilikan modal asing, dan pada tahun 2019 PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) mengakuisisi saham RTM sebanyak 60%. Setelah listed di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2023, SUNI kembali melakukan akuisisi terhadap 39,6% saham RTM, sehingga kepemilikan RTM menjadi 100% dimiliki oleh Perusahaan Dalam Negeri dengan komposisi saham yang dimiliki sebesar 99,96% oleh SUNI dan 0,04% dimiliki oleh PT Sinarindo Prima.
RTM telah membuka babak baru dalam industri pipa untuk kebutuhan migas dengan menjadi pabrikan pipa OCTG Seamless pertama yang berproduksi di Indonesia. Produksi perdana RTM dimulai pada tahun 2017 untuk pasar ekspor dan pada tahun 2018 mulai memasok kebutuhan domestik.
Sejak tahun 2018 sampai saat ini kontribusi RTM terus bertambah dalam memasok kebutuhan pipa khususnya tubing untuk kebutuhan domestik, dari 8.000 ton (2018), 7.500 ton (2019), 5.000 ton (2020), 10.000 ton (2021), 14.000 ton (2022), 15.500 ton (2023), dan hingga Oktober 2024 ini telah mampu memproduksi sampai 17.500 ton.
Diterangkan Barkeilona, kemajuan RTM saat ini tidak lepas dari campur tangan SKK Migas yang terus mendorong penggunaan produk dalam negeri melalui Program Kapasitas Nasional. Menurutnya, SKK Migas telah memberikan dukungan secara komprehensif, tidak hanya mendorong KKKS untuk memakai produk dalam negeri tetapi juga melakukan pembinaan kepada RTM untuk memastikan kualitas produk pipa seamless-nya dapat diterima.
"RTM berkomitmen untuk terus menigkatkan kualitas dan keselamatan kerja dan menjalankan operasi Perusahaan dengan mengedepankan prinsip sustainability sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada lingkungan dan sosial. Mari kita bersama tunjukan cinta kita kepada produk dalam negeri dengan meningkatkan penggunaan produk ddalam negeri," pungkasnya. RH