Jakarta, OG Indonesia -- Transformasi digital di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menjadi fokus utama pemerintah Indonesia untuk meningkatkan daya saing, efisiensi, dan kinerja BUMN. Sejak tahun 2020, Kementerian BUMN meluncurkan roadmap transformasi digital yang bertujuan untuk meningkatkan adopsi teknologi digital di seluruh BUMN.
Transformasi digital inilah yang kini sedang dilakukan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Dari perusahaan telekomunikasi tradisional menjadi perusahaan telekomunikasi digital dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui teknologi digital.
Gde Ngurah Sandhy Widyasthana, Head of Digital Vertical Ecosystem Government & Public Service, Divisi Digital Business & Technology Telkom menjelaskan, di era transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkom mengembangkan tiga domain bisnis layanan digital.
Pertama, digital services atau layanan digital untuk kepentingan logistik, kesehatan, pendidikan, pertanian, pemerintahan, hingga pariwisata. Layanan kedua adalah digital platform, seperti pembayaran/blockchain, analitik big data & AI, IoT / M2M, komputasi awan, dan pusat data.
Dan ketiga, layanan digital connectivity meliputi jaringan fiber optic, 3G/4G/5G/ dan satelit, termasuk infrastruktur konektivitas seperti kabel laut, menara, layanan jaringan, daya.
"Telkom Indonesia menerapkan transformasi digital di berbagai industri, termasuk platform GovTech. Sebagai perusahaan milik negara, Telkom fokus pada proyek sektor publik dengan implementasi solusi TI dan digital," kata Sandhy dalam acara Media Briefing Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas dengan tema 'Navigasi Visi Indonesia di Era Hi-Tech dan Hi-Touch' di Sarinah, Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Untuk menjawab tantangan di industri telekomunikasi yang berkembang pesat, Sandhy menyebut, Telkom menerapkan sejumlah langkah untuk mencapai efisiensi. Dimulai transformasi biaya, organisasi yang gesit, otomatisasi, penyederhanaan produk dan proses, serta virtualisasi.
Terhadap pelanggan, Telkom memberikan layanan digital untuk pengalaman pelanggan yang terbaik. Telkom juga melakukan konsolidasi pasar dengan merger antara pemain di pasar atau perbaikan perilaku dan kinerja pasar.
Dalam perjalanan transformasi Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital, sejumlah inisiatif telah dilaksanakan, seperti menghadirkan platform digital yang bermanfaat bagi masyarakat di berbagai sektor. Tidak hanya itu, di bidang pendidikan, Telkom juga mendukung platform 'Merdeka Mengajar' dan 'Kampus Merdeka'.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menilai, transformasi digital telah membawa dampak positif terhadap kinerja BUMN terutama dalam efisiensi operasional karena telah terjadi pengurangan biaya operasional melalui otomatisasi proses bisnis.
"Kepuasan pelanggan juga meningkat karena layanan berbasis digital yang lebih cepat sehingga kualitas layanan publik lebih baik. Transformasi ini juga berdampak pada transparansi dan akuntabilitas BUMN dalam dalam pengelolaan anggaran dan sumber daya," ujarnya.
Meski begitu, Heru menyebut masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi BUMN dalam proses transformasi digital. Dia mengungkap adanya ketimpangan infrastruktur teknologi di berbagai BUMN. Tidak semua BUMN memiliki akses terhadap infrastruktur digital yang canggih.
Dari sisi SDM, Heru menyoroti munculnya resistensi terhadap perubahan. Ada hambatan budaya yang menghalangi adaptasi terhadap teknologi baru. Demikian juga soal keamanan data dan privasi. Dalam banyak kasus, perlindungan data dan privasi pelanggan banyak yang belum terjamin.
Heru menyarankan, agar proses transformasi digital di BUMN terus berlanjut, investasi berkelanjutan dalam teknologi harus terus dilakukan, seperti AI dan blockchain. Kemudian, peningkatan kemampuan SDM harus dilakukan melalui berbagai pelatihan intensif bagi tenaga kerja untuk memanfaatkan teknologi baru secara optimal.
"Penguatan kolaborasi dengan swasta dan startups jangan dilupakan. BUMN harus membangun kemitraan dengan sektor swasta untuk mendorong inovasi," kata Heru. Dini