Jakarta, OG Indonesia -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina melalui kolaborasi dua Direktorat, yaitu Direktorat Pengembangan & Produksi, serta Direktorat SDM & Penunjang Bisnis, menggagas program Network Collaboration for New Potential (NCNP). Guna mendukung hal tersebut, digelar kegiatan Technology Day & Business Forum 2024 Subholding Upstream sebagai sarana untuk mengeksplorasi dan mengimplementasikan beragam teknologi terkini dan tepat guna dalam rangka mencapai produksi yang optimal dan menjaga efisiensi biaya yang signifikan.
Technology Day & Business Forum 2024 Subholding Upstream yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Senin-Rabu (30 September – 2 Oktober 2024) ini merupakan platform strategis yang mempertemukan para pemangku kepentingan, ahli teknologi, serta mitra bisnis untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan eksplorasi potensi kolaborasi.
Dalam era industri 4.0, teknologi telah menjadi tulang punggung dalam berbagai sektor, termasuk industri energi. PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina menyadari pentingnya mengadopsi teknologi baru untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Sebagai salah satu pilar utama dalam ekosistem minyak dan gas nasional, PHE pun membuka diri terhadap eksplorasi teknologi dalam rangka memperkuat sinergi guna mendorong inovasi dan mengakselerasi transformasi perusahaan melalui kolaborasi strategis serta berbagi pengetahuan demi efisiensi dan keberlanjutan operasi produksi.
Kegiatan yang dibuka oleh VP Production & Project PHE, Benny Hidajat Sidik, mewakili Direktur Pengembangan dan Produksi PHE ini dihadiri langsung oleh Komisaris PHE, Nanang Untung, serta dari pihak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang diwakili oleh Kepala Departemen Operasi Produksi SKK Migas, Panca Desaf Nitasari.
Hadir juga sejumlah jajaran manajemen PHE diantaranya VP Supply Chain Management PHE Bongbongan Tampubolon, VP Subsurface Development & Resources Evaluation PHE, Andri Haribowo, GM Zona 8, Setyo Sapto Edi, GM Zona 9, Julfrinson Alfredo Sinaga, dan perwakilan dari Regional Subholding Upstream, serta para pihak dari technology providers selaku mitra bisnis yang bekerja sama dengan PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina.
Dalam pembukaannya, Benny Sidik, menyampaikan bahwa gelaran forum ini merupakan sarana untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik di antara peserta, guna mempercepat adopsi teknologi dan inovasi dalam industri.
Melalui perhelatan ini pun diharapkan peluang kolaborasi baru antara Subholding Upstream Pertamina dan technology provider untuk memetakan permasalahan yang ada di lapangan-lapangan Pertamina sekaligus memperoleh solusi teknologi yang dapat membantu meningkatkan produksi dan meningkatkan efisiensi biaya operasional secara keseluruhan dalam proses produksi minyak dan gas bumi, serta mendorong transformasi digital dalam industri energi dengan mengadopsi teknologi digital dan otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan operasi.
"PHE yang kini berperan sebagai Subholding Upstream Pertamina, menyadari pentingnya untuk mengadopsi teknologi tepat guna sebagai upaya meningkatkan produksi migas, menciptakan efisiensi dan operation excellence. Tak pelak, kegiatan ini dirasa sangat dibutuhkan guna mengidentifikasi dan mengeksplorasi teknologi tepat guna yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produksi dalam sektor migas," kata Benny Hidajat Sidik.
Komisaris PHE, Nanang Untung, dalam sambutannya menyampaikan optimisme akan kinerja perusahaan yang ditunjang dengan kolaborasi dari berbagai pihak serta memanfaatkan inovasi teknologi yang terus berubah seiring perkembangan jaman.
“Alhamdulillah Pertamina yang didorong oleh SKK Migas dan Kementerian ESDM sudah melakukan improvement banyak sekali. Melalui program Network Collaboration for New Potential atau disingkat NCNP yang sebelumnya telah di-launching, PHE melakukan supervisi dengan sebaik mungkin. kita mengharapkan technology providers dengan kerja samanya menjadi sebuah pembinaan, dan melalui pembinaan ini apabila teknologinya sudah proven dan bagus, Pertamina juga bisa membawa technology provider ke lapangan-lapangan internasional sehingga menjadi go Internasional dan menjadi Indonesia Incorporated untuk hal tersebut,” ujar Nanang Untung.
Kepala Departemen Operasi Produksi SKK Migas, Panca Desaf Nitasari, menyampaikan dalam sambutannya, “produksi khususnya minyak dengan segala kompleksitas di lapangan yang terjadi, memerlukan bantuan dari teknologi. Maka butuh kesadaran dari para pelaku industri untuk merubah mindset menjadi lebih memiliki sense of urgency, sense of crisis, terkait dengan peningkatan produksi tersebut. Berpikir kreatif dan out of the box, serta berkolaborasi dengan semua pihak untuk mencapai tujuan bersama.”
“Pertamina sebagai salah satu perusahaan energi nasional mempunyai tanggung jawab besar untuk dapat memenuhi kebutuhan energi nasional. Untuk itu, marilah kita mencoba untuk memanfaatkan teknologi secara lebih optimal dalam berbagai aspek, salah satunya adalah peningkatan efisiensi operasi dengan mengurangi down time, mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan recovery factor,” imbuh Panca. RH