Karawang, OG Indonesia -- Istri-istri nelayan di Karawang, Jawa Barat, kini beralih dari pekerjaan sebagai buruh pengupas rajungan ke usaha UMKM melalui dukungan program Jam Pasir yang diinisiasi oleh Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Program bertajuk Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir atau Jam Pasir ini berfokus pada pemberdayaan perempuan pesisir dengan pelatihan keterampilan usaha.
Program Jam Pasir juga bertujuan menjaga kelestarian lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi mangrove dan pencegahan abrasi. Diluncurkan pada tahun 2018, program ini telah membekali ratusan istri nelayan untuk mengembangkan usaha kecil di bidang kuliner.
Sebelumnya, sebagian besar perempuan ini bekerja sebagai buruh pengupas rajungan yang penghasilannya tidak menentu. Iin Inani, salah satu peserta program, menceritakan bahwa ia pernah mengalami kondisi sulit sebagai buruh rajungan sebelum ikut serta dalam program Jam Pasir.
"Belasan jam kami mengupas rajungan yang ditangkap oleh suami-suami kami. Kadang tangan sampai kapalan, pinggang sakit, dan masuk angin sudah biasa," cerita Iin, ibu tiga anak yang kini menjadi Ketua Kelompok UMKM Pasir Putih Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Minggu (27/10/2024).
Menurut Iin, program Jam Pasir telah memberinya keterampilan baru yang sangat membantu meningkatkan kualitas produk mereka. Dalam program ini, para peserta mendapatkan bimbingan langsung dari pengusaha muda tentang pengemasan produk agar lebih menarik serta cara menentukan harga jual yang tepat.
Kini, Iin bersama kelompoknya memproduksi berbagai produk olahan laut seperti pempek rajungan, bakso ikan remang, dan kerupuk ikan teri. Produk-produk ini dijual di pasar lokal, memberi dampak positif bagi pendapatan keluarga mereka.
Muzwir Wiratama, General Manager PHE ONWJ, menyoroti pentingnya program ini dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Melalui program Jam Pasir, PHE ONWJ bertujuan memberdayakan perempuan agar lebih mandiri dan berpenghasilan. “Kami berharap program ini bisa menginspirasi lebih banyak perempuan untuk berani berwirausaha dan turut menopang ekonomi keluarga,” ujarnya.
Di samping meningkatkan ekonomi keluarga, program Jam Pasir juga membuka peluang usaha baru bagi komunitas nelayan di Karawang. Hingga saat ini, ada sekitar 25 kelompok UMKM yang terbentuk dengan total pendapatan tambahan sekitar Rp 135 juta per tahun. Produk-produk ini juga semakin dikenal di luar daerah dan menarik minat masyarakat. Harapannya, program ini terus tumbuh dan memberi dampak positif lebih luas.
Masalah kesehatan suami Iin yang semakin parah justru memotivasinya untuk lebih mengembangkan usahanya. Sejak didiagnosis mengalami pembengkakan jantung, suami Iin harus mengurangi aktivitas fisik, membuat Iin menjadi penopang ekonomi keluarga.
“Saya sangat berterima kasih kepada PHE ONWJ yang telah memberi kesempatan kami untuk maju,” kata Iin dengan penuh rasa syukur.
Iin mengaku mendapat banyak pelajaran berharga dari pelatihan yang diterimanya selama mengikuti program Jam Pasir. Program ini menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari diri sendiri meski dengan langkah kecil. "Yang penting, kita tidak menyerah," ungkapnya. Kini, Iin menjalankan usahanya dari rumah, berharap usahanya semakin berkembang dan bermanfaat bagi keluarga serta masyarakat sekitar.
Sebagai bagian dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PHE ONWJ terus berupaya meningkatkan kontribusinya terhadap masyarakat pesisir. PHE sebagai Subholding Upstream di lingkungan Pertamina bertugas mengelola lapangan minyak dan gas bumi di berbagai wilayah, termasuk wilayah pesisir Jawa Barat. PHE ONWJ berkomitmen menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dalam mendukung kemandirian dan kesejahteraan masyarakat pesisir. RH