Jakarta, OG Indonesia -- Dewan Energi Nasional (DEN) mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia yang akan dibangun oleh PT ThorCon Power Indonesia. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) antara DEN dan Thorcon yang ditandatangani hari ini, Rabu (13/12/2023) di kantor DEN, Jakarta.
"MoU ini untuk mendukung rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir berbasis teknologi molten salt reactor 2x250 Megawatt sebagai PLTN pertama di Indonesia," kata Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto.
Djoko mengungkapkan bahwa lewat kerja sama ini, DEN dan Thorcon juga sepakat untuk membuat proposal bersama serta menyusun rangkuman dari hasil feasibility study (FS) yang sudah ada terkait pembangunan PLTN untuk disampaikan kepada pihak Pemerintah.
"Juga kita melakukan peninjauan atau kajian terhadap regulasi yang ada serta usulan dasar hukum dan rencana RUPTL yang dapat menjadi acuan," sambung Djoko.
Bob S. Effendi, Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia mengatakan bahwa lewat proposal bersama yang akan disusun, pihak Thorcon berharap berbagai kajian dan Focus Group Discussion (FGD) terkait pengembangan PLTN di Indonesia dapat didorong oleh DEN untuk diserahkan ke pemerintah. "Akan banyak Focus Group Discussion dengan kementerian dan lembaga," ujar Bob.
DEN saat ini juga sedang mendorong terbentuknya Badan Pelaksana Program Energi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Adanya badan pelaksana ini menjadi salah satu syarat dari 19 syarat yang direkomendasikan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency).
"Itu satu dari tiga persyaratan (harus dilengkapi). Dari 19 syarat kita sudah memenuhi 16," terang Djoko seraya menerangkan bahwa dua syarat lainnya adalah adanya kebijakan pemerintah untuk pembangunan PLTN dan adanya penerimaan atau dukungan dari stakeholder.
Untuk syarat yang terakhir disebut, berdasarkan survei yang dilakukan Thorcon bersama Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, sekitar 73% masyarakat disebut menyetujui rencana pengembangan PLTN oleh Thorcon. RH