Chalid Said Salim, Direktur Utama PHR. Foto: Ridwan Harahap |
Jakarta, OG Indonesia -- Setelah selesai mengebor sumur eksplorasi Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) lanjut melakukan pengeboran sumur eksplorasi MNK yang kedua di Wilayah Kerja (WK) Rokan yaitu Sumur MNK Kelok.
"Kondisi saat ini Sumur Gulamo sudah selesai, rig moving out ke sumur kedua. Persiapannya mungkin di akhir Desember atau awal Januari (2024) akan tajak sumur kedua," kata Chalid Said Salim, Direktur Utama PHR dalam acara Ramah Tamah PHR dengan Energy & Mining Editor Society (E2S) di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Diterangkan Chalid, setelah mulai tajak dengan rig 1.500 HP pada awal Januari mendatang, Sumur MNK Kelok diperkirakan akan tuntas dibor dalam waktu empat bulan. "Pemboran itu sekitar empat bulan lah sampai selesai, Insyaallah kita tahu hasilnya," ucapnya. "Nanti kita lihat lah, mungkin di Mei atau di Juni tahun depan," tambahnya.
Chalid mengungkapkan, sebelumnya ada hasil positif dari pengeboran sumur eksplorasi MNK Gulamo yang dilakukan PHR dengan menggandeng EOGI, perusahaan ternama asal Amerikat Serikat di bidang MNK. "Dari analisa boleh dibilang ada indikasi positif. Untuk besar kecilnya, segala macam, masih jauh (analisanya) tapi indikasinya positif," terang Chalid.
Berdasarkan MoU, PHR dan EOGI akan terus bekerjasama dalam pengembangan MNK di WK Rokan sampai Desember 2025. "Kita masih bekerjasama, semua PHR yang melakukan tetapi dengan diskusi dan semacam supervisi dari mereka (EOGI) karena mereka punya pengalaman terkait non conventional ini," jelas Chalid.
Lebih lanjut Chalid mengatakan, bahwa setelah pengeboran Sumur MNK Gulamo dan Kelok diselesaikan, tahapan selanjutnya adalah joint study selama tiga bulan yang dilanjutkan dengan exclusive period selama sembilan bulan antara PHR dan EOGI. "Di situ nanti akan dibahas secara detil, tentunya me-refer ke hasil dua sumur yang sekarang," tuturnya.
Chalid mengungkapkan setelah melakukan joint study dengan mitra, masih banyak tahapan yang perlu dilalui terkait pengembangan MNK di WK Rokan, mulai dari melakukan appraisal well, demonstration well, sampai masuk ke tahapan pengembangan. "Kalau dianggap positif semua, mungkin di 2028 atau 2029 kita baru masuk ke fase development tersebut, jadi masih panjang," tegasnya.
Pihak PHR sendiri seperti dikatakan Chalid, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam pengeboran eksplorasi sumur MNK pertama di Indonesia yang dilakukan di Blok Rokan.
"Sumur pertama MNK sudah ditajak di bulan Juli 2023. Alhamdulillah sangat di-support oleh pemerintah, pada saat itu Menteri ESDM datang, Kepala SKK Migas datang, Dirut Pertamina, Dirut PHE dan beberapa stakeholder yang lain juga datang. Jadi sangat mengharapkan dari sumur MNK ini. Mudah-mudahan ini suatu harapan baru (dari MNK), mohon dukungan dan doanya," pungkas Chalid. RH