Peresmian 11 Penyalur BBM 1 Harga di Nusa Tenggara, BPH Migas: Penyaluran BBM Harus Tepat Sasaran


Alor, OG Indonesia --
Pemerataan energi di seluruh wilayah NKRI melalui Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga telah dilaksanakan Pemerintah sejak tahun 2017, dan hingga saat ini telah terbangun 503 penyalur BBM Satu Harga. Kebijakan ini  mendekatkan masyarakat dengan infrastruktur BBM yang merupakan kebutuhan dasar kehidupan sehari-hari, sekaligus mendorong geliat perekonomian wilayah terdepan, tertinggal  dan terluar (3T). Oleh karena itu, pelaksanaan BBM Satu Harga Harus tepat sasaran. 

“Tujuan BBM Satu Harga adalah mendekatkan masyarakat dengan infrastruktur BBM yang merupakan kebutuhan sehari-hari. Kalau dulu, masyarakat harus jauh sekali jika ingin membeli BBM, sekarang sudah ada di sekitar mereka. Ini luar biasa, keberadaan BBM Satu Harga ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi.   Karena itulah, kita harus jaga betul BBM yang dijual ini tepat sasaran,” ujar Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman dalam Peresmian 11 Penyalur BBM Satu Harga Cluster Nusa Tenggara yang dipusatkan di SPBU 5685806, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (24/11/2023).

Pengawasan agar pendistribusian BBM  tepat sasaran bukan hal yang mudah. BPH Migas mengharapkan dukungan dan kerja sama pemerintah daerah, aparat penegak hukum (APH), Badan Usaha Penugasan, masyarakat dan pihak terkait lainnya  agar pemanfaatan BBM Satu Harga sesuai peruntukannya. Antara lain untuk transportasi umum, kendaraan roda dua, UMKM, petani, nelayan, dan pelayanan umum. 

“BPH Migas bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk mengatasi penyalahgunaan BBM Satu Harga. Hal yang paling penting juga adalah partisipasi masyarakat untuk melaporkan ke pihak berwajib atau ke helpdesk BPH Migas melalui WA di nomor 081230000136. Masyarakat harus sadar bahwa hanya mereka yang berhak yang boleh mengkonsumsi BBM subsidi. Pemerintah melalui BPH Migas ingin menjadikan BBM Satu Harga untuk hal-hal produktif yang dapat  meningkatkan nilai tambah di masyarakat, dan menggeliatkan perekonomian masyarakat,” papar  Saleh. 

Sementara Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra, yang kerap dipanggil Tiko, mengharapkan agar putra daerah berpartisipasi aktif mendorong pembangunan BBM Satu Harga. 

“Kita mendorong supaya putra daerah berpartisipasi dalam melakukan investasi pembangunan penyalur BBM Satu Harga dan kalau sekarang kita lihat, hampir semuanya putra daerah yang melakukan investasi untuk membangun wilayahnya,” ungkap Tiko. 

Dukungan investasi untuk membangun wilayah 3T, lanjut Tiko, tentunya akan mendorong perekonomian di daerah karena masyarakat mendapatkan haknya memanfaatkan BBM bersubsidi, baik pertalite maupun solar. Geliat perekonomian di wilayah 3T akan tumbuh sebagaimana kota besar lainnya di Indonesia.

“Dengan pendirian BBM Satu harga di daerah 3T di Nusa Tenggara Timur ini kita ingin perekonomian mulai digerakkan dari wilayah 3T, di mana hasil daerah seperti vanili, cengkeh, kacang mete, kacang-kacangan, dan ikan dibawa ke kota-kota besar yang ada di Bali, Lombok, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan wilayah lainnya. Melalui ketersediaan BBM subsidi, kegiatan ekonomi dapat didukung dengan baik, serta transportasi masyarakat juga berjalan bagus. Distribusi hasil bumi dan perikanan dapat dibawa keluar daerah 3T, sehingga perekonomian akan bergulir dan tumbuh. Itulah yang diharapkan oleh kita semua bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya di daerah-daerah seperti Jawa, tetapi juga di wilayah 3T,” pungkasnya. 

Mewakili masyarakat Alor, Penjabat Bupati Alor Alor Zeth Soni Libing menyambut pembangunan penyalur BBM Satu Harga dengan suka cita, karena kini masyarakat Alor lebih mudah mendapatkan BBM dengan harga yang sama dengan daerah lainnya. 

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Alor dan 318 ribu masyarakat Kabupaten Alor, kami menyampaikan suka cita yang dalam dan terima kasih yang tulus kepada Kementerian ESDM, BPH Migas dan Pertamina karena telah membangun penyalur BBM Satu Harga. Semua aktivitas masyarakat membutuhkan BBM dan program ini menjawab kebutuhan kami yang berada di 3T di mana karateristik geografinya sangat memengaruhi harga BBM. Masyarakat Alor sebagian tinggal di pulau-pulau dan ketiadaan BBM atau ketika harus membeli BBM dengan harga mahal, tentu menyulitkan kehidupan masyarakat. Kehadiran BBM Satu Harga sangat membantu kami,” ungkap Zeth. 

Penjabat Bupati Alor mengharapkan agar pembangunan BBM Satu Harga di wilayahnya dapat ditambah lagi  karena manfaatnya yang besar dalam mendukung perekonomian masyarakat. “Kami masih butuh sekitar 4 titik BBM Satu Harga untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat Alor,” katanya.

Eksekutif General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Dwi Puja Ariestya mengatakan, pembangunan BBM Satu Harga merupakan salah satu wujud upaya PT Pertamina sebagai perusahaan milik negara yang selalu aktif mendorong program-program Pemerintah, terutama meningkatkan perekonomian suatu daerah. 

“Dengan adanya lembaga penyalur BBM Satu Harga ini,   Pertamina berharap bisa berperan langsung dalam peningkatan penyediaan energi yang berkeadilan, serta menggerakkan roda keekonomian masyarakat 3T,” ujarnya. 

Program BBM Satu Harga merupakan salah satu Program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai upaya Pemerintah mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hingga 2024 mendatang, ditargetkan dapat dibangun 583 penyalur BBM Satu Harga.

Peresmian penyalur BBM Satu Harga di Alor merupakan bagian dari peresmian 51 penyalur BBM Satu Harga yang dilakukan serentak tanggal 24 November 2023 dan dipusatkan di empat titik yaitu di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya untuk wilayah Maluku dan Papua (26 penyalur). Selanjutnya di Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk wilayah Nusa Tenggara (11 penyalur). Selain itu,  di Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah untuk wilayah Kalimantan dan Sulawesi (5 penyalur), serta Aceh Besar, Provinsi Aceh untuk wilayah Sumatera (9 penyalur). 

Tampak hadir pada peresmian ini Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Staf Ahli Bupati Sumba Tengah Lukas Woli dan perwakilan tokoh masyarakat Alor.

Selengkapnya 11 penyalur BBM Satu Harga Cluster Nusa Tenggara yang diresmikan hari ini, yaitu:

1. SPBU 5684324 di Maronge, Kab.  Sumbawa, Prov. Nusa Tenggara Barat.

2. SPBU 5685806 di Alor Barat Laut, Kab. Alor, Prov. Nusa Tenggara Timur.

3. SPBU 5685330 di Amfoang Selatan, Kab.  Kupang, Prov. Nusa Tenggara Timur.

4. SPBU 5685904 di Rote Barat, Kab. Kupang, Prov. Nusa Tenggara Timur.

5. SPBU 5685506 di Mollo Utara, Kab. Timor Tengah Selatan, Prov.  Nusa Tenggara Timur

6. SPBU 5686409 di Nangaroro, Kab.  Nagekeo, Prov. Nusa Tenggara Timur.

7. SPBU 5686605 di  Lebatukan, Kab.   Lembata, Prov. Nusa Tenggara Timur.

8. SPBU 5686724 di Sano Nggoang, Kab.  Manggarai Barat, Prov. Nusa Tenggara Timur.

9. SPBU 5685507 di Boking, Kab. Timor Tengah Selatan,  Prov.  Nusa Tenggara Timur.

10. SPBU 5687203 di Umbu Ratu Nggay, Kab.   Sumba Tengah, Prov.  Nusa Tenggara Timur.

11. SPBU 5685331 di Kupang Barat, Kab.  Kupang,  Prov. Nusa Tenggara Timur. RH

Peresmian 11 Penyalur BBM 1 Harga di Nusa Tenggara, BPH Migas: Penyaluran BBM Harus Tepat Sasaran Peresmian 11 Penyalur BBM 1 Harga di Nusa Tenggara, BPH Migas: Penyaluran BBM Harus Tepat Sasaran Reviewed by Ridwan Harahap on Sabtu, November 25, 2023 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.