Bojonegoro, OG Indonesia -- PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina sebagai operator lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) terus berupaya mempersiapkan diri secara baik memasuki fase operasinya.
Seluruh aspek dan fungsi di industri hulu migas harus tanggap dengan berbagai kemungkinan sehingga peningkatan skill dan wawasan personil di lapangan perlu terus dilakukan. Sehubungan dengan kesiapsiagaan tersebut, PEPC JTB menggelar commissioning pelatihan peralatan penanggulangan tumpahan minyak bagi para pekerjanya yang dilaksanakan di Training Room Fire Station Building, Site Gas Processing Facility, Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (9/11/2023).
Field Manager PEPC JTB, Agung Prabowo, saat membuka kegiatan ini menyampaikan pentingnya semua pekerja di lingkungan Zona 12 untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan dalam bidang keselamatan operasi migas. Menurutnya, dalam industri ini akan selalu ada teknologi baru yang harus diketahui dan bagaimana mengoperasikannya jika terjadi keadaan darurat.
"Kegiatan ini sebagai bagian dari masuknya JTB ke fase operasi. Dengan training ini Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di JTB dapat mengantisipasi jika terjadi situasi yang tak diinginkan," terangnya.
Industri hulu migas yang sarat dengan teknologi dan risiko tinggi mengharuskan seluruh pekerja dan kontraktor yang terlibat untuk mengutamakan penerapan kinerja Health Safety Security & Environment (HSSE) yang baik. Manager HSSE Operations Zona 12, Benny Rahadian, menekankan pentingnya setiap individu di industri hulu migas memiliki awareness dalam keselamatan kerja.
Benny Rahadian mengingatkan, kesiapsiagaan semua pihak dalam industri ini sangat penting agar dapat memitigasi risiko jika terjadi keadaan darurat. Melalui training ini menurut Benny, para pekerja dapat mengetahui fungsi peralatan baru yang dimiliki termasuk cara mengoperasikan serta bagaimana merawatnya.
"Semoga dengan training ini tim terkait dan peserta pelatihan menjadi mengerti dan memahami bagaimana cara operasi, perawatan termasuk mobilisasi yang benar untuk peralatan ini. Sehingga jika dibutuhkan siap mengendalikan dan mengamankan situasinya," ungkapnya.
Diikuti oleh perwakilan personil lintas Fungsi mulai dari Fungsi Operation, Fungsi HSSE, hingga Fungsi Relations yang ada di site JTB. Training ini menghadirkan pemateri dari yang ahli dalam penanganan tumpahan minyak. Peralatan penanggulangan tumpahan minyak standar yang digunakan di industri migas domestik ini juga sudah ada di JTB. Pelatihan penanggulangan tumpahan minyak ini sendiri meliputi sesi Theory Operating Oil Boom & Oil Skimmer, pengenalan alat dan simulasi dari penggunaan peralatan tersebut.
Saat ini, sales gas dari JTB ada pada kisaran 130 MMSCFD dan produksi gas dari lapangan JTB turut mendukung kebutuhan energi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Diharapkan dengan kegiatan pelatihan ini fase operasi di JTB dapat berjalan secara aman dan lancar. RH