Aceh Besar, OG Indonesia -- Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Abdul Halim dan Harya Adityawarman meresmikan secara serentak sembilan lembaga penyalur BBM Satu Harga yang mewakili cluster Sumatera. Peresmian dipusatkan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Krueng Raya Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat (24/11/2023).
Harya Adityawarman atau yang kerap disapa Didit mengungkapkan bahwa BBM Satu Harga dilatarbelakangi oleh ketimpangan harga BBM di beberapa daerah terutama di Indonesia Bagian Timur. Oleh karenanya, sejak tahun 2017, pemerintah mencanangkan kebijakan BBM Satu Harga yang menjadi salah satu Program Prioritas Nasional Presiden Joko Widodo.
“Dampak positif dari kebijakan BBM Satu Harga telah dirasakan oleh masyarakat, tidak terkecuali masyarakat daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan). Buah dari kebijakan ini tidak ada lagi disparitas harga BBM Subsidi antar wilayah di Indonesia. Sehingga ada penghematan pengeluaran BBM yang diharapkan diikuti dengan penurunan harga sembako, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan serta memberikan dampak berganda terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat yang merata,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menyampaikan bahwa demi mewujudkan harga BBM yang terjangkau ke pelosok NKRI melalui program BBM Satu Harga, dengan tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran tentunya tidak mudah, oleh karenanya harus dikawal bersama.
"Untuk sampai pada titik ini, mendistribusikan BBM sampai dengan pelosok negeri, tidak semata-mata mudah dan ditempuh dalam waktu yang tidak singkat. Ada effort dan kerja-kerja kolektif, baik dengan Pengusaha Lokal, Badan Usaha Penugasan dan Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, cita-cita nasional yang mulia untuk memastikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, harus terus kita kawal, tidak hanya sampai lembaga penyalur ini terbangun, tetapi memastikan penyalurannya yang harus tepat guna dan tempat manfaat bagi yang berhak," tandasnya.
Sejak tahun 2017 hingga saat ini, pemerintah telah membangun total 503 lembaga penyalur yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2023 sudah terbangun 80 SPBU dari target 89 lokasi, dan diharapkan sampai dengan akhir tahun target tersebut akan tercapai. Pemerintah sendiri menargetkan dapat membangun total 583 SPBU sampai dengan tahun 2024.
Pemerintah Aceh Tengah, melalui Pj. Bupati Aceh Tengah Teuku Mirzuan sangat mengapresiasi program BBM Satu Harga yang telah dijalankan oleh pemerintah.
"Hari ini kami bersyukur dengan adanya tambahan dua lembaga penyalur BBM Satu Harga yang diresmikan di wilayah kami Aceh Tengah, sehingga saat ini kami memiliki tiga lembaga penyalur BBM Satu Harga. Melalui BBM Satu Harga ini roda perekonomian masyarakat semakin bergeliat, tidak terbebani oleh tambahan ongkos angkut, karena masyarakat dapat dengan mudah mengakses energi langsung di wilayah mereka," pungkasnya.
Di samping itu, Executive General Manager Regional Sumatera Bagian Utara PT Pertamina Patra Niaga Freddy Anwar menyampaikan optimisme terhadap target pembangunan lembaga penyalur yang telah ditetapkan sampai dengan tahun 2024.
“Sebagai badan usaha yang ditugaskan oleh Pemerintah kami optimis untuk mencapai target 583 lembaga penyalur di tahun 2024, langkah kita sudah on the track, dan kami berterima kasih kepada BPH Migas dan Pemerintah Daerah dari awal perizinan dan operasional di lapangan, sinergi ini harus kita tingkatkan,” tandasnya.
Peresmian yang dipusatkan di Aceh Besar ini mewakili peresmian 9 SPBU yang berlokasi di Bunguran Selatan (Natuna), Rusip Antara (Aceh Tengah), Woyla Timur (Aceh Barat), Linge (Aceh Tengah), Pining (Gayo Lues), Siberut Barat Daya (Kepulauan Mentawai), Batang Natal (Mendailing Natal), Pesisir Tengah (Pesisir Barat) dan Rantau Rasau (Tanjung Jabung Timur). RH