Tangerang, OG Indonesia -- Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas tiga Pekerja Migran Indonesia Sektor Kesehatan yang akan ditempatkan di negara Jerman dalam program Triple Win Skema Government to Government (G to G). Agenda pelepasan digelar di Lounge PMI Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (5/11/2023).
Ke-tiga Pekerja Migran Indonesia yang dijadwalkan segera bertolak ke Jerman yakni: Riana Mustika asal Jawa Barat, Doni Sudrajat asal Jawa Barat, dan Muhajir asal D.I. Aceh. Ketiganya akan mengisi jabatan Perawat pada pusat kesehatan di Jerman.
Koordinator Penempatan Pemerintah Kawasan Eropa, Sri Suratmi menyampaikan, agar para Pekerja Migran Indonesia yang akan berangkat akan mewakili nama bangsa khusunya perawat dari Indonesia.
Sri mengingatkan agar nantinya mereka senantiasa menjaga integritas dan kinerja secara baik.
“Kebanggaan memberangkatkan tiga Pekerja Migran ke jerman ini bukan hanya dirasakan keluarga, tapi BP2MI dan bangsa Indonesia juga merasakan kebanggan yang sama. Dahulu kita berfikir, tidak mungkin bisa bekerja di Jerman. Namun, ternyata teman-teman perawat kita berhasil bekerja disana. Kita telah berhasil menaklukan daratan Eropa,” tutur Sri.
Sri menambahkan, pelepasan kali ini menggenapkan jumlah Perawat yang telah ditempatkan ke Jerman berjumlah 84 orang. Menurutnya, kepercayaan yang diberikan pihak pemerintah Jerman harus senantiasa dipertahankan agar berdampak kepada peluang penempatan Pekerja Migran Indonesia yang lebih luas di kemudian hari.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten, Fanny Wahyu Kurniawan mengatakan, bahwa keberhasilan menempatkan Tenaga Sektor Kesehatan ke Jerman membuktikan bahwa Sumber Daya Manusia dari Indonesia memiliki keunggulan dan dapat bersaing dengan Negara lain.
“Ini tentu melecut semangat kami, BP3MI di Daerah untuk mendorong SDM-SDM unggul dengan kemauan dan kecekatan, dapat menembus kancah dunia kerja secara global. Saya berpesan meskipun kita bekerja di negeri orang, tetaplah memegang jati diri bangsa kita,” ungkap Fanny.
Fanny mengamini data yang menunjukkan bahwa peningkatan peluang kerja yang dibuka pada program Triple Win Skema G to G Jerman, membuktikan bahwa kualitas Pekerja Migran Perawat Indonesia memenuhi standar kualifikasi sektor kesehatan di Jerman.
“Tahun 2021 Indonesia diberikan peluang 200 orang Perawat, Tahun 2022 peluang ini naik menjadi 300 perawat, dan untuk tahun 2023 dibuka peluang untuk 600 orang perawat yang memenuhi kualifikasi untuk bekerja di Jerman. Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Jerman puas dengan pihak kita, kinerja perawat kita,” tandasnya.
Gelaran pelepasan turut dihadiri Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Perwakilan dari Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ), serta jajaran staf pada Kedirektoratan Penempatan Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah.