Jakarta, OG Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan bahwa lifting minyak pada semester 1 tahun 2023 atau sampai dengan 30 Juni 2023 mencapai 615.500 barel minyak per hari (bopd). Capaian lifting minyak tersebut masih di bawah target lifting minyak untuk semester 1 tahun 2023 yang dipatok sebesar 618.700 bopd serta target lifting minyak untuk sepanjang tahun 2023 yang dipasang 660 ribu bopd.
Sementara jika dibandingkan dengan pencapaian lifting minyak pada semester 1 tahun 2022 yang sebesar 614.500 bopd, dikatakan oleh Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf, raihan lifting minyak pada paruh pertama 2023 masih lebih besar yaitu sampai 100,2%.
"Dua persen di atas pencapaian tahun lalu, 2022. Jadi kalau kita kembali ke tahun lalu, semester satu tahun ini lebih baik, kira-kira begitu. Tapi dibandingkan dengan target semester 1 tahun ini, pencapaian kita 99,5 persen," ucap Nanang dalam konferensi pers "Kinerja Hulu Migas Semester 1 Tahun 2023" di kantor SKK Migas, Gedung Wisma Mulia, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Sementara untuk salur gas pada periode paruh pertama 2023 mencapai 5.308 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) atau hanya 99,7 persen dari target semester 1 2023 yang dipasang 5.322 MMscfd. Capaian salur gas tersebut juga masih di bawah target salur gas sepanjang tahun 2023 yang dipatok sebesar 6.160 MMscfd.
"Jadi kurang sedikit. Ini mungkin kaitannya dengan beberapa unplanned shutdown dan beberapa project, khususnya yang memproduksikan gas, tidak sesuai target onstream-nya, misalkan Jambaran Tiung Biru kita masih progres menyelesaikan dan juga Train 3 Tangguh," ungkapnya.
Belum tercapainya target lifting minyak dan salur gas tersebut, dikatakan Nanang menjadi pekerjaan rumah bagi SKK Migas dan para KKKS untuk dapat menggenjot produksi pada sisa tahun 2023. "Ini PR bagi kami untuk bisa mengakselerasi lagi sehingga bisa mencapai 100 persen," kata Nanang. RH
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Rabu, Juli 19, 2023
Rating:
