Jakarta, OG Indonesia -- PLN Nusantara Power kembali menebalkan komitmennya dalam bertumbuh kembang bersama lingkungan dan masyarakat dalam menjalankan lini bisnisnya. Kali ini, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli by PLN Nusantara Power yang tersebar di berbagai Unit Pembangkit (UP), sejumlah Rp 1,2 miliar telah digelontorkan perusahaan dalam berbagai program untuk menanggulangi stunting.
Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Melalui program CSR PLN PLN Peduli by PLN Nusantara Power di UP di Pulau Jawa seperti UP Muara Tawar (bekasi). UP Muara Karang (Jakarta), UP Gresik, Up Paiton (Probolinggo), UP Cirata, UP Brantas (Malang) PLN NP berkomitmen meningkatkan gizi pada anak-anak dan masyarakat yang berdomisili di sekitar unit pembangkit tersebut.
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menyampaikan keseriusan perusahaan dalam upayanya meningkatkan gizi untuk balita dan masyarakat di sekitar unit pembangkit PLN NP. "Sepanjang tahun 2022-203 kami telah berpartisipasi dalam memberantas gizi buruk. Sebanyak 3171 penerima manfaat telah mendapatkan program edukasi kesehatan bagi ibu dan anak. Selain itu, kami juga telah membangun 223 fasilitas air bersih dan 78 MCK yang tersebar di berbagai titik", terang Ruly.
PLN NP memberikan empat (4) jenis program unggulan yang terdiri dari Edukasi Kesehatan dengan tujuan memberikan konseling kepada orang tua balita stunting untuk memaksimalkan penanganan stunting di desa, selain itu di dalamnya juga termasuk capacity buidling kepada Kader Rumah Gizi Gampong serta pelatihan pembuatan makanan tambahan untuk balita (PMT).
"Terdapat berbagai variasi bentuk program CSR kami yang tergantung dari karakteristik kebutuhan di masing-masing daerah. Seperti dropping air bersih, pembangunan rumah gizi yang merupakan sarana fasilitas dasar untuk meningkatkan gizi anak. Total dana yang telah kami bantukan untuk menangani gizi buruk ini mencapai Rp 1,2 milyar yang terbagi-bagi di unit pembangkit kami", tambah Ruly.
Program kedua adalah Pemberian Nutrisi yang diberikan kepada balita yang terindikasi Stunting selama 4 kali dalam 1 bulan dalam jangka waktu 6 bulan-1 tahun. Hal ini juga dibarengi dengan program ketiga yaitu Sarana Fasilitas Basic seperti pemberian peralatan monitoring/pengukuran perkembangan tumbuh kembang anak yang berstandar SNI dan sesuai rekomendasi dari Dinas Kesehatan setempat.
Serta yang terakhir adalah Program Pemberdayaan Ekonomi untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat melalui pemberdayaan ibu PKK Desa dengan melibatkan Ibu PKK Desa dalam pembuatan Asupan Stunting. RH