Pertashop Ikut Jualan Pertalite, Pengamat: Bukan Solusi Tepat


Jakarta, OG Indonesia --
Pengamat Kebijakan Energi Sofyano Zakaria mengingatkan agar ke
beradaan Pertashop tidak malah membuat bertambahnya beban bagi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sebab menurutnya, berbagai persoalan yang dikeluhkan pengusaha Pertashop tidaklah dengan serta-merta harus diatasi dengan menjadikan Pertashop juga ikut menyalurkan BBM bersubsidi.

"Masalah yang dialami pengusaha Pertashop pada intinya adalah tidak atau kurang lakunya BBM Pertamax yang dijual Pertashop karena Pertashop dikelilingi Pertamini dan Pertabotol yang bisa bebas menjual BBM penugasan Pertalite yang harganya di bawah harga Pertamax," kata Sofyano, Kamis (20/7/2023).

Dia melanjutkan bahwa juga sangat tidak tepat jika ada pemikiran mengalihkan penyaluran Pertalite dari SPBU ke Pertashop karena keberadaan SPBU di seluruh wilayah NKRI sudah sejak awal dirancang untuk menyalurkan segala jenis BBM. Hal tersebut tentunya sudah memenuhi segala ketentuan UU dan peraturan lain yang berlaku, termasuk regulasi yang tidak diberlakukan pada Pertashop, misalnya terkait UU Lingkungan.

Karena itu menurut Sofyano, Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM serta BPH Migas seharusnya mampu mencegah merembesnya produk Pertalite ke Pertamini dan Pertabotol yang jadi penyebab tidak lakunya Pertamax yang dijual Pertashop.

"Pertamini dan Pertabotol harusnya bisa dibina dan dijadikan juga sebagai mitranya Pertamina dalam menyalurkan BBM Pertamax dalam skala yang sesuai dengan keberadaan merek," tuturnya.

Sofyano menambahkan, Pertashop harusnya menjadi peluang bisnis bagi UKM sehingga bisa mempermudah masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dalam memperoleh BBM. "Karenanya, keberadaan Pertashop harus mendapat perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah misalnya terkait pinjaman bank yang bagusnya tidak dikenakan bunga dan juga bebas dari pungutan resmi lainnya," terangnya.

"Sudah saatnya Pertamina juga meninjau kembali ketentuan tentang sarana dan fasilitas yang wajib dibangun pada Pertashop sehingga investasi untuk Pertashop tidak lagi sebesar ratusan juta seperti yang terjadi selama ini.  Dengan demikian maka beban buat usaha Pertashop bisa ditekan serendah mungkin," sambung Sofyano.

Terakhir, Sofyano menyampaikan bahwa Pertamina juga harus memperhatikan dengan benar soal jarak antara SPBU dengan Pertashop yang pada awalnya ditetapkan minimal 10 KM dan juga jarak antar Pertashop yang idealnya sekitar 5 KM. "Ini harus jadi aturan yang standar dan wajib dilaksanakan dengan konsisten sehingga tidak merugikan para pihak yang menyalurkan BBM," pungkasnya. RH

Pertashop Ikut Jualan Pertalite, Pengamat: Bukan Solusi Tepat Pertashop Ikut Jualan Pertalite, Pengamat: Bukan Solusi Tepat Reviewed by Ridwan Harahap on Kamis, Juli 20, 2023 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.