Medco Tegaskan Transisi Energi dan Energi Bersih Bukan Pilihan, Tetapi Keharusan!

Eka Satria, Direktur Utama PT Medco Power.

Tangerang Selatan, OG Indonesia --
 PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) menegaskan bahwa isu climate change atau perubahan iklim merupakan suatu kenyataan yang tengah melanda dunia belakangan ini. Karena itu proses transisi energi serta pemanfaatan energi bersih seperti energi baru terbarukan (EBT) menjadi suatu keharusan bagi perusahaan energi terintegrasi seperti Medco Energi dan anak-anak usahanya.

"Kami mengerti bahwa kalau ingin berbisnis ke depan, saya rasa transisi energi dan energi bersih itu bukan pilihan tetapi merupakan keharusan," ucap Eka Satria, Direktur Utama PT Medco Power, anak usaha dari PT Medco Energi Internasional Tbk, dalam sesi diskusi Plenary Session 3 pada perhelatan Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (13/7/2023).

Eka pun mengungkapkan bahwa Medco Energi sejak tahun 2022 telah mendeklarasikan "Climate Aspiration". Hal ini menjadikan Medco Energi yang telah berdiri sejak 43 tahun lalu menjadi perusahaan private integrated energy company di Indonesia yang telah mendeklarasikan aspirasinya terkait isu-isu lingkungan dan perubahan iklim. "Tahun lalu kami declare dan itu merupakan bagian dari sustainability program kami," terang Eka. 

Medco Energi bahkan sudah mencanangkan pada tahun 2050 telah mencapai net zero emission untuk Scope 1 dan Scope 2, berlanjut dengan net zero emission untuk Scope 3 pada tahun 2060 atau lebih cepat. Scope 1 adalah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang langsung. Kemudian, Scope 2 merupakan emisi GRK dari konsumsi energi tidak langsung. Sementara Scope 3 adalah emisi GRK tidak langsung lainnya dari value chain dalam proses produksi yang dilakukan.

Adapun strategi Medco Energi yang pertama untuk menekan emisi adalah dengan menggunakan teknologi dan praktik-praktik terbaik dalam kegiatan bisnis dan operasinya. Contohnya dengan selalu berusaha mengurangi emisi dalam segala aktivitas perusahaan, memakai sumber energi terbarukan di daerah operasi, mengganti kendaraan operasional dengan mobil-mobil EV, sampai menjalin kolaborasi dengan para klien dalam jaringan rantai pasok perusahaan guna memastikan bahwa visi mereka sama dengan Medco Energi terkait isu perubahan iklim.

Eka melanjutkan, strategi kedua adalah dengan berupaya mengimbangi emisi-emisi yang telah dihasilkan selama ini. "CCS/CCUS (Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage) adalah pilihan. Kita tahu bahwa Indonesia mempunyai potensi 600 gigaton dan Medco sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di oil and gas, mungkin setelah Pertamina, kami mempunyai potential storage yang kedua terbesar di Indonesia," ungkap Eka. "Kami melihat peluang (CCS/CCUS) tersebut dan secara aktif melakukan studi," tambahnya.

Tidak kalah pentingnya adalah langkah transisi energi. Eka menerangkan bahwa Medco percaya bahwa gas bumi merupakan energi yang rendah karbon yang bisa dioptimalkan untuk mengatasi isu intermitensi energi yang terjadi saat ini. "Kebetulan Medco bergerak cukup intensif di sana (bisnis gas) dan yang tak kalah pentingnya bisnis di renewable portofolio," jelas Eka.

Khusus untuk energi terbarukan, dibeberkan Eka, pada tahun 2022 lalu sekitar 23% bisnis Medco sudah bergerak di sektor energi terbarukan. Ditargetkan, persentasenya akan kian meningkat dari tahun ke tahun, menjadi 26% pada tahun 2025 dan mencapai 30% pada 2030 mendatang. 

Untuk mewujudkan semua program dan target tersebut, Eka menguraikan ada beberapa enablers atau penggerak penting. Pertama, kolaborasi dan kesepakatan antara berbagai stakeholders terkait, mulai dari pihak Pemerintah, BUMN, swasta, lembaga financing, akademisi, hingga media. Kedua, implementasi transparansi dan kepatuhan dalam bisnis perusahaan. "Istilahnya bisa di-track, jadi nggak omong doang," tegasnya.

"Semuanya didukung dengan data management, kemudian dengan governance, termasuk yang tak kalah pentingnya adalah human resources," beber Eka.

Langkah Aktif Medco Power 

Khusus untuk PT Medco Power sebagai anak usaha dari Medco Energi yang fokus pada sektor pembangkitan listrik, diterangkan Eka, saat ini memiliki kapasitas sekitar 3.300 Megawatt (MW) untuk bisnis pembangkit listrik dan O&M (Operation & Maintenance). "Medco Power punya aspirasi untuk menuju 5.000 Megawatt atau 5 Gigawatt," kata Eka.

Eka memaparkan bahwa Medco Power terus aktif bergerak pada lini energi terbarukan untuk membangkitkan listrik, mulai dari geothermal, tenaga angin, hidro, waste to power, hingga solar PV. "Kami cukup aktif di semua renewables. Untuk geothermal saat ini kami mempunyai geothermal terbesar di dunia, namanya Sarulla. Lalu untuk solar PV, untuk captive market kami juga yang terbesar saat ini di Sumbawa," tuturnya.

Dengan berbagai portofolio tersebut, Medco tidak berhenti untuk terus mengeksplor bisnis-bisnis lainnya terutama yang terkait energi bersih. "Kuncinya adalah ber-partner, kolaborasi mengajak pihak-pihak lain. Kami memiliki kelebihan mengerti landscape lokal, tetapi tentunya kami mengajak partner asing yang mengerti teknologi dan sebagainya untuk berpartisipasi," tutup Eka. RH

Medco Tegaskan Transisi Energi dan Energi Bersih Bukan Pilihan, Tetapi Keharusan! Medco Tegaskan Transisi Energi dan Energi Bersih Bukan Pilihan, Tetapi Keharusan! Reviewed by Ridwan Harahap on Jumat, Juli 14, 2023 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.