Siska Puspa Sari memaparkan teknik penulisan CV pada lulusan Universitas Pertamina pada gelaran seminar program Lulusan Merah Putih.
Jakarta, OG Indonesia -- Situs pembuat Curriculum Vitae (CV), standout-cv.com, baru-baru ini merilis temuan menarik mengenai proses rekrutmen pekerjaan. Sekitar 75 persen calon pekerja yang melamar ke perusahaan, dipandang gagal dalam memaksimalkan informasi diri melalui CV sehingga tidak diterima bekerja.
Bekerja sama dengan Pertamina IN 2 ME, Universitas Pertamina (UPER) menggelar seminar penyusunan CV yang ideal. Mengundang Siska Puspa Sari, Analyst Laboratory Pertamina Hulu Rokan, sekaligus Founder Kelas Belajar Gratis CV dan Interview BroSis Happy, Siska membagikan tips dan trik seputar pembuatan CV, beberapa waktu lalu.
Seminar ini merupakan rangkaian penyiapan lulusan Universitas Pertamina untuk mengikuti rekrutmen di Pertamina grup. Tersedia 45 posisi bagi lulusan Universitas Pertamina yang mampu lolos seleksi, untuk berkarir di Pertamina grup.
Menurut Siska, setidaknya terdapat 3 komponen fundamental yang harus diperhatikan bagi kandidat ketika menyusun CV:
1. Kelengkapan Profil Kandidat
Siska menerangkan bahwa CV merupakan jendela bagi HRD untuk mengetahui potensi dan ketertarikan individu terhadap perusahaan yang akan dilamar. Mengingat HRD hanya memiliki waktu singkat untuk menilik profil kandidat, maka dari itu CV harus dapat disampaikan secara singkat, padat, jelas, dengan menonjolkan kualifikasi profesional dan personal.
“Idealnya, CV hanya terdiri dari dua sampai tiga lembar yang berisikan kelengkapan profil diri, riwayat pendidikan, pengalaman profesional dan organisasi, sertifikasi pelatihan, hingga kepakaran atau kemampuan yang dimiliki. Ketika mendeskripsikan pendidikan, kandidat hanya perlu menampilkan riwayat pendidikan terakhir. Begitu pula dengan penulisan pengalaman pekerjaan, kandidat dapat memulai dari yang terbaru atau posisi terakhir hingga terdahulu, dan dilengkapi dengan deskripsi singkat mengenai tanggung jawab serta capaian yang sudah didapatkan,” ungkap Siska.
Siska menambahkan bahwa calon pelamar tidak perlu menuliskan detail informasi personal, hanya perlu menampilkan nama lengkap, kontak yang bisa dihubungi baik nomor hp maupun email, sosial media seperti LinkedIn, serta mencantumkan foto terbaru.
2. Memperhatikan Format Penulisan
Saat menyusun CV, pastikan narasi yang disajikan dapat dibaca dengan jelas dengan mencermati tata letak, format penulisan, serta margin dokumen. Hal tersebut dapat memudahkan HRD untuk melakukan review dan membaca poin penting yang relevan sesuai dengan pekerjaan yang dilamar.
“Kandidat dapat menggunakan desain sederhana seperti applicant tracking system (ATS) yang terstruktur rapi dan memuat informasi yang runut. Lebih lanjut, pencari kerja wajib memperhatikan jenis dan ukuran font. Lazimnya, tipe font atau huruf yang dipilih yaitu Times New Roman, Calibri, maupun Arial, dengan ukuran tulisan yang proporsional seperti 11 atau 12,” ujar Siska.
3. Mengirimkan Lamaran Kerja Secara Profesional
Umumnya lamaran pekerjaan dikirimkan melalui e-mail dari pelamar ke perusahaan, namun banyak pelamar yang tidak mengindahkan kaidah pengiriman e-mail.
“CV yang dikirimkan melalui e-mail harus berformat PDF dengan ukuran yang tidak lebih dari 2 MB. Selain itu saat mengirimkan CV harus menuliskan subjek e-mail yang tepat dan terakhir harus menulis isi e-mail yang memuat perkenalan diri, keinginan melamar, pengalaman kerja secara singkat dan kelebihan diri,” pungkas Siska.
Siska menutup pemaparan bahwa informasi yang disampaikan di dalam CV harus akurat dan dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain itu, pembuatan CV harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Jika perusahaan membuka lowongan berbahasa asing seperti Bahasa Inggris, maka penulisan CV harus disampaikan dalam bahasa yang dibutuhkan. RH