Jakarta, OG Indonesia -- Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meluncurkan portal satu data pekerja migran Indonesia dan Anjungan Informasi Mandiri (AIM), Senin (31/7/2023).
Menurut Kepala BP2MI Benny Rhamdani, peluncuran ini merupakan wujud kepedulian dan keseriusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pekerja migran Indonesia (PMI).
BP2MI sendiri sebelumnya telah memiliki command center yang diluncurkan pada Agustus 2021 lalu. Command center ini sebagai pusat dari berbagai data rinci, yang berfungsi untuk melindungi PMI secara optimal.
"Hari ini hari bersejarah bagi kita semua. Kita ingin menunjukkan kepada dunia, kita ingin menunjukkan pada pekerja migran Indonesia yang sekarang ada di negara-negara penempatan dan juga kepada keluarganya yang sekarang ada di Indonesia," ujar Benny dalam sambutannya di Swiss-Belhotel, Kalibata, Jakarta.
"Bahwa Presiden RI memiliki keseriusan, kesungguhan melalui Kementerian dan lembaga dan tiba hari ini di Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Kita hari ini me-launching portal satu data Indonesia dan Anjungan Informasi Mandiri," imbuhnya.
Menurut Benny, peluncuran portal satu data dan AIM ini sesuai arahan Presiden Jokowi, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Pemerintahan Berbasis Elektronik.
"(Lalu BP2MI pun membuat) Peraturan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 tentang Satu Data Pekerja Migran Indonesia spesifik di Pasal 16 Ayat (3) dan Keputusan Kepala BP2MI Nomor 245 Tahun 2023 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Lingkungan BP2MI," jelas Benny.
"Ini artinya BP2MI harus siap dengan perubahan besar, tantangan yang semakin kompleks, dinamika yang tentu harus kita antisipasi. Mengelola, menangani dari aspek tata kelola penempatan dan pelindungan pekerja migran dengan jumlah 4,7 juta yang hari ini sedang bekerja di negara-negara penempatan," imbuhnya.
Hadirnya portal satu data dan AIM ini, kata Benny, sesuai perintah Jokowi untuk melindungi pekerja migran Indonesia dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ini, lanjut dia, juga upaya mewujudkan kebijakan yang berpihak terhadap kemanusiaan yang dalam juga dimiliki PMI.
"Ini adalah kerja yang tidak hanya atas dasar karena mandat undang-undang, tapi juga ini adalah kerja kemanusiaan. Saya selalu katakan, negara boleh mengeluarkan banyak kebijakan. Tapi jika tanpa keberpihakan negara menjadi kering, negara tidak sungguh-sungguh memberikan pelindungan terhadap pekerja migran Indonesia. Maka sesungguhnya di atas kebijakan ada kemanusiaan. Di atas kebijakan ada keberpihakan," papar Benny.
"Kita tidak sekadar menjalankan tugas sebagaimana amanat konstitusi dan undang-undang, hari ini kita akan tunjukkan bahwa kita sedang serius memperkuat keberpihakan kita, kemanusiaan kita kepada para pekerja migran Indonesia," lanjutnya.
Lahirnya portal satu data dan AIM, kata Benny, dibuat untuk mengimplementasikan salah satu dari sembilan program prioritas BP2MI. Yaitu, modernisasi sistem dan pendataan secara terintegrasi.
Peluncuran ini, lanjut Benny, merupakan hasil kerja sama Kementerian dan lembaga lainnya. Antara lain Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PAN-RB, Kementerian PMK, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementan Ketenagakerjaan, dan lainnya. Benny pun menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dan sinergi dari kementerian dan lembaga tersebut.
"Saya dan kami bahkan meyakini BP2MI takkan bekerja sendiri. BP2MI tidak memiliki kekuatan yang kuat untuk memperbaiki tata kelola dan pelindungan secara sendiri. Sehingga itulah kami selalu mengajak semua pihak seluruh kementerian dan lembaga untuk sinergis, kolaboratif dan alhamdulillah hari ini menuju portal satu data dan juga peresmian Anjungan Informasi Mandiri. Ini adalah kerja-kerja sinergis dan kolaboratif kita semua," tandasnya.