Medan, OG Indonesia -- Hingga bulan Mei 2023, konsumsi BBM JBT (Solar) di kota Medan, Sumatra Utara, mencapai 106.306 kilo liter/KL (39,7%) dan JBKP Pertalite sekitar 183.099 KL (40,4%). Peningkatan penggunaan BBM menjadi indikator positif tumbuhnya ekonomi masyarakat.
“Indikator ekonomi yang membaik harus didukung pengawasan dan pengendalian, terutama BBM subsidi agar tepat sasaran. Saat ini program barcode MyPertamina mengatur terkait JBT Solar sehingga sesuai peruntukannya,” tutur Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Wahyudi Anas dalam kegiatan bersama Komisi VII DPR RI, di Medan, Jumat (9/6/2023).
Wayudi menambahkan, untuk tahun 2023 ini, Pemerintah telah menetapkan JBT Solar untuk nasional sebanyak 17 Juta KL, sedangkan JBKP Pertalite nasional adalah sebesar 32,5 Juta KL. Ini untuk kebutuhan setahun, oleh karena itu harus dijaga dan tepat sasaran,” tegas Wahyudi.
Dalam kesempatan sama, Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim kembali mengingatkan bahwa peran serta masyarakat dalam mengawal distribusi BBM subsidi merupakan hal yang penting, agar distribusinya tepat sasaran.
“Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pengawasan distribusi BBM subsidi, hal ini dikarenakan terbatasnya personil dari BPH Migas maupun aparat penegak hukum. Pengawasannya dari hal-hal sederhana, seperti melihat ada ketidakwajaran pengisian BBM pada kendaraan roda empat, atau melihat truk sawit mengisi BBM subidi,” ujar Abdul Halim.
Lebih lanjut, Abdul Halim menjelaskan, saluran untuk melakukan pengaduan dapat dilakukan melalui helpdesk BPH Migas di 0812-3000- 0136. Saluran pengaduan ini berupa WA chat, sehingga masyarakat tidak memerlukan pulsa. Dia menjamin, pemberi informasi akan dijaga kerahasiaannya.
Perihal subsidi tepat sasaran ini, Anggota komisi VII DPR RI Hendrik Sitompul juga menekankan bahwa peran aktif masyarakat dalam pengawasan BBM subsidi menjadi formula yang saling melengkapi. RH