Foto: Hrp
Jakarta, OG Indonesia -- PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja keuangan tahun 2022 yang telah diaudit. Dilaporkan, Laba Bersih MedcoEnergi menembus US$531 juta, atau lebih dari sepuluh kali lipat lebih tinggi dari tahu ke tahun (Year on Year/YoY). Sementara EBITDA mencapai US$1.593 juta, atau lebih dari dua kali lipat dari tahun ke tahun. Arus kas dari aktivitas operasi sebesar US$ 1.116 juta, atau naik 154% dari tahun ke tahun.
“Saya sangat senang mengumumkan kinerja Perseroan tahun 2022. MedcoEnergi telah mencapai tingkatan baru, menunjukkan kinerja operasi inti yang kuat dengan peningkatan produksi setelah akuisisi Corridor dan beroperasinya proyek-proyek baru pada segmen Minyak & Gas maupun Ketenagalistrikan dengan baik, serta didukung harga komoditas yang tinggi. Selain itu, peningkatan peringkat ESG Perusahaan semakin menunjukkan upaya-upaya jangka panjang kami di bidang ini," ucap Roberto Lorato, CEO PT Medco Energi Internasional Tbk, dalam keterangan resminya, Sabtu (1/4.2023).
Dipaparkan lebih lanjut olehnya, rata-rata harga minyak dan gas masing-masing adalah US$96,2/bbl dan US$8,2/mmbtu. Lalu, EBITDA pada kuartal keempat lebih rendah karena reklasifikasi pencatatan setelah penandatanganan Perjanjian Jual Beli aset-aset non-operator Sinphuhorm di Thailand dan Chim Sao di Vietnam. Sedangkan penjualan Sinphuhorm selesai pada Q1-2023.
Untuk belanja modal Minyak & Gas sebesar US$269 juta terutama untuk pekerjaan dua proyek pengembangan gas yang baru di Natuna, sementara belanja modal ketenagalistrikan sebesar US$33 juta untuk pengembangan IPP berbahan bakar Gas Riau 275MW dan fasilitas Solar PV Sumbawa 26 MWp. Roberto Lorato juga mengatakan, pengembangan-pengembangan baru juga telah dimulai, seperti pengembangan panas bumi Ijen 34MW fase 1 dan proyek regasifikasi Sumbawa, bersama dengan pengembangan lebih lanjut di Natuna dan PSC Corridor.
Dilanjutkan olehnya, percepatan pelunasan utang melalui penawaran tender tunai dan pembelian kembali obligasi telah melunasi sebesar US$456 juta obligasi USD Perseroan. Dari utang akuisisi Corridor sejumlah US$850 juta, US$415 juta telah dilunasi pada tahun 2022. Kas dan setara kas pada akhir tahun sendiri adalah AS$737 juta.
Kemudian, Utang Konsolidasi sebesar US$3,2 miliar, Utang Restricted Group US$2,7 miliar, Utang Bersih RG US$2,1 miliar dan Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA RG 1,4x, juga merupakan pencapaian terbaik MedcoEnergi.
Tahun lalu, dividen final tahun 2021 sebesar US$35 juta dan dividen interim tahun 2022 sebesar US$25 juta telah dibayarkan. Dividen final untuk tahun 2022 akan diumumkan setelah RUPST. Sementara Peringkat ESG dari Sustainalytics dan MSCI meningkat dengan catatan yang sangat baik terhadap kinerja Keselamatan Kerja, pengelolaan Lingkungan, Sosial, serta Tata Kelola Perusahaan di Perseroan.
Dari kegiatan operasional minyak dan gas, Roberto Lorato membeberkan bahwa produksi Minyak & Gas adalah 163.000 boepd, naik 73% tahun-ke-tahun. Di mana, biaya unit produksi adalah US$6,9 per boe.
Adapun beberapa proyek pengembangan gas baru telah selesai di South Natuna Sea Blok B. Lapangan Hiu mulai beroperasi pada bulan Juni diikuti lapangan Malong dan Belida pada bulan Desember.
Kemudian, Key Terms Sheet pun telah ditandatangani dengan SembCorp untuk kontrak penjualan gas kedua ke Singapura, untuk memonetisasi penemuan-penemuan baru di Natuna. Perjanjian Penjualan Gas juga baru ditandatangani dengan Gas Supply Pte Ltd. untuk melanjutkan pasokan gas dari PSC Corridor, Sumatera Selatan ke Singapura.
Dari sektor Ketenagalistrikan, Medco Power menghasilkan penjualan ketenagalistrikan sebesar 3.993 GWh naik 47% tahun-ke-tahun setelah beroperasinya IPP Riau 275MW di bulan Februari dan fasilitas tenaga surya Sumbawa 26MWp di bulan Juni.
Lalu, keputusan investasi akhir dibuat untuk mengembangkan fasilitas panas bumi Tahap 1, 34MW di Ijen, Jawa Timur, dan terminal regasifikasi LNG Sumbawa 77MMSCFD. Medco Power juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk berkolaborasi dengan beberapa Original Equipment Manufacturers menuju pengembangan energi terbarukan dan peluang rantai pasokan antara Indonesia dan Singapura. MoU lainnya ditandatangani dengan PLN, SembCorp dan Kansai untuk berkolaborasi dalam berbagai proyek Transisi Energi.
Sementara itu untuk kinerja Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), produksi tembaga 464 Mlbs, naik 99% dan produksi emas 731 Koz, naik 367% tahun-ke-tahun, mengikuti peningkatan Fase 7. Harga tembaga terealisasi rata-rata adalah US$3,56/pon.
Adapun untuk panduan tahun 2023, MedcoEnergi memperkirakan Produksi Minyak & Gas sebesar 160.000 boepd, penjualan ketenagalistrikan 4.000 GWh, biaya produksi Minyak & Gas di bawah US$10/boe, dan belanja modal Minyak & Gas US$250 juta dan Ketenagalistrikan US$80 juta.
Hilmi Panigoro Direktur Utama, mengatakan, “Hasil ini adalah kinerja terbaik kami, baik secara operasional maupun finansial, beberapa tonggak penting telah berhasil dicapai sebagai dasar kesuksesan berkelanjutan di masa depan.” RH