Jakarta, OG Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus melakukan beragam inovasi dan terobosan, serta cara-cara out of the box untuk meningkatkan efisiensi industri hulu migas. Salah satu inovasi tahun 2023 adalah pengembangan e-catalog barang/jasa di industri hulu migas yang melibatkan 22 KKKS. Penandatangan nota kesepahaman (MOU) e-catalog tersebut dilakukan SKK Migas dan KKKS di kantor SKK Migas pada hari ini, Kamis (13/4/2023).
Melalui E-catalog maka SKK Migas dan KKKS dapat lebih mempercepat digitalisasi pengadaan barang/jasa yang menciptakan proses rantai suplai hulu migas semakin efektif, efisien, akuntabel dan memberikan manfaat bagi tumbuh kembang kemampuan dalam negeri.
Dalam arahannya, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko menyampaikan bahwa e-catalog yang dikembangkan SKK Migas merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar pengadaan barang dan jasa dilakukan secara e-catalog untuk menciptakan efisiensi dan transparansi.
“E-catalog di sektor hulu migas menunjukkan bahwa industri hulu migas memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung efisiensi sekaligus memberikan kesempatan kepada perusahaan dalam negeri untuk ikut berkiprah menjadi penyedia barang dan jasa di industri hulu migas," kata Rudi.
“Melalui e-catalog diharapkan juga akan semakin meningkatkan TKDN industri hulu migas yang saat ini sudah melampaui target Pemerintah. Tahun 2022, capaian TKDN hulu migas sebesar 64% atau sudah melampaui target TKDN Pemerintah yang ditetapkan sebesar 50% hingga tahun 2024," tambah Rudi.
Lebih lanjut Rudi menyampaikan bahwa dengan e-catalog diharapkan dapat lebih memudahkan KKKS dalam mencari penyedia barang dan jasa. Kemudahan ini harus terus ditingkatkan, mengingat tahun 2023 investasi hulu migas nilainya sangat besar mencapai US$ 15,5 miliar atau meningkat 26% dibandingkan realisasi investasi hulu migas tahun 2022. Investasi yang besar tersebut akan membantu meningkatkan industri dalam negeri sehingga memperkuat upaya mendorong penyedia barang/jasa nasional dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional dan pembangunan berkelanjutan, kebutuhan energi akan terus meningkat termasuk minyak dan gas. Sesuai dengan rencana strategis Indonesia Oil & Gas 4.0 (Renstra IOG 4.0), Pemerintah telah menetapkan target peningkatan produksi minyak dan gas di tahun 2030 sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD), peningkatan multiplier effect dan lingkungan berkelanjutan.
“E-catalog hulu migas merupakan salah satu langkah untuk dapat mendorong peningkatan multiplier effect industri hulu migas, yang akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi penyedia barang/jasa dalam negeri untuk dapat berkiprah menjadi vendor industri hulu migas," kata Hudi.
“Efisiensi yang dihasilkan dalam pengadaan barang/jasa melalui e-catalog akan memberikan dampak positif bagi penerimaan negara dari hulu migas yang semakin optimal, serta meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional dikancah global. Sehingga diharapkan dapat menarik lebih banyak investor untuk masuk ke hulu migas," pungkas Hudi.
Pembaharuan Nota Kesepahaman CIVD
Selain E-catalog, dilaksanakan pula penandatanganan nota kesepahaman centralized integrated vendor database (CIVD) oleh 25 KKKS. Pembaharuan nota kesepahaman CIVD sangat penting dilakukan guna memastikan pengembangan dan operasional sistem CIVD serta kejelasan cost sharing antara KKKS yang masuk dalam kegiatan CIVD.
Melalui CIVD industri hulu migas dapat membangun database vendor yang transparan dan akuntabel karena CIVD merangkum semua rekanan yang ada di KKKS. Hingga Maret 2023 jumlah perusahaan dalam negeri yang terdaftar di dalam database tersebut mencapai 22.925 perusahaan. RH