Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia.
Foto: Hrp
Jakarta, OG Indonesia -- Sejak pembentukan holding dan subholding di lingkungan PLN pada akhir tahun lalu, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) sebagai salah satu subholding PLN yang telah resmi berdiri sejak 1 Januari 2023 kini memiliki skala bisnis yang sangat besar. Sebelum transformasi, PLN EPI dahulunya dikenal lewat PT PLN Batubara yang hanya mengurus batu bara saja.
"Dulunya PLN Batubara, hanya mengelola batu bara dan hanya di PLN Batubara saja. Dulunya, pengadaan batu bara (PLN) itu ter-fragmented di banyak tempat. Ada yang di PLN, ada yang di PLN Batubara, ada yang di PJB, ada yang di Indonesia Power, anak-anak perusahaan PLN mengadakan sendiri. Nah mulai 1 Januari kemarin itu menjadi satu terkonsolidasi di dalam PT PLN Energi Primer Indonesia," terang Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PLN EPI dalam Press Briefing Corporate Exposure PT PLN Energi Primer Indonesia di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Dalam laporan keuangan tahun 2022, ketika entitasnya masih PT PLN Batubara, tercatat pendapatannya mencapai Rp10 triliun. "Jadi skala transaksinya 10 triliun, sekarang di 2023 (PLN) EPI telah menganggarkan transaksinya itu Rp190 triliun untuk satu tahun," ucap Iwan.
Dengan besarnya skala transaksi tersebut, Iwan menyebut PLN EPI kini menjadi penyedia energi primer untuk pembangkitan tenaga listrik yang terbesar di Asia Tenggara. "Kalau kita bandingkan dengan TNB Fuel (Malaysia), itu hanya menyuplai untuk 15 Gigawatt. Nah PLN EPI ini menyuplai 44 Gigawatt, 21 (Gigawatt) dari Nusantara Power dan 23 Gigawatt dari Indonesia Power," bebernya.
Iwan menjelaskan, PLN EPI dapat bisa menyuplai energi primer untuk pembangkitan listrik dengan skala bisnis yang begitu besar berkat dukungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Kita bersyukur, penyediaan itu kita dibantu oleh Kementerian ESDM, oleh regulasi-regulasi yang mendukung kita. Dengan harga batu bara yang regulated, HBA acuan itu US$70. Dan juga (lewat) penentuan-penentuan harga gas, seperti HGBT yang 6 dollar di plant gate, dan sebagainya. (Semua) itu sangat membantu kami," paparnya.
Selain itu, PLN EPI juga menjalankan kontrak jangka panjang untuk menjaga sekuriti pasokan. "Jadi kita usahakan, kontrak-kontrak berupa kontrak jangka panjang, sehingga kontrak-kontrak yang spot itu nanti memang ada, tapi tidak banyak," jelas Iwan. RH