Fahmy Radhi, Pengamat Ekonomi Energi UGM.
Foto: Hrp
Jakarta, OG Indonesia -- Pasca petaka kemanusian akibat kebakaran dahsyat yang menimpa Depo Pertamina Plumpang, muncul alternatif solusi yaitu relokasi depo atau kawasan penduduk.
Presiden Joko Widodo sendiri telah memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera mengambil keputusan terkait relokasi Depo Pertamina Plumpang atau relokasi pemukiman warga ini secara tepat dan cepat.
Menurut Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi, dalam proses pengambilan keputusan itu mengemuka pendapat bahwa jatuhnya korban adalah kesalahan penduduk yang tinggal di daerah buffer zone yang diklaim milik Pertamina.
"Hampir tidak mengemuka pendapat yang mempertanyakan, 'mengapa kebakaran dahsyat terjadi?' Kalau kebakaran itu tidak terjadi maka tidak ada korban berjatuhan. Faktanya, kebakaran itu berawal dari Depo Pertamina Plumpang yang menyambar sejumlah rumah penduduk," tanya Fahmy dalam keterangannya, Minggu (5/3/2023).
Dia mengatakan, kebakaran yang kesekian kalinya terjadi di Depo Pertamina Plumpang dan Kilang Minyak Pertamina ini mengindisikan bahwa sistem keamanan (safety system) yang amat buruk dan di bawah standar internasional yang mensyaratkan zero accidents bagi aset strategis dan memiliki risiko tinggi.
"Tidak tampak upaya serius Pertamina untuk memperbaiki sistem keamanan yang diterapkan sehingga menyebabkan kebakaran beruntun Kilang Minyak dan Depo BBM milik Pertamina berulang, yang kali ini merenggut 19 nyawa penduduk tidak berdosa," ujarnya.
Dalam kondisi seperti itu, lanjut Fahmy, opsi pemindahan Depo Pertamina Plumpang merupakan opsi yang tepat dan cepat, dengan beberapa alasan.
Pertama, penyulut kebakaran berawal dari Depo Pertamina Plumpang, bukan rumah Penduduk. Kedua, opsi pemindahan Depo Pertamina dapat diputuskan secara cepat oleh direksi Pertamina. "Sedangkan keputusan relokasi kawasan penduduk lebih lama karena melibatkan beberapa pihak yaitu Pertamina, Pemda DKI, dan warga," terangnya.
Dan ketiga, saat ini lokasi Depo Pertamina Plumpang sudah sangat tidak layak, lantaran berada di tengah kawasan berpenduduk padat, dan tidak tersedia buffer water cukup yang dibutuhkan untuk proses pendinginan pipa.
"Pendistribusian BBM dari kilang ke Depo menggunakan pipa yang sebagian melewati kawasan penduduk, sehingga saat pipa terbakar pasti akan menyebabkan kebakaran rumah penduduk di sekitarnya. Dengan alasan tersebut, maka hanya satu kata 'Pindahkan Depo Pertamina Plumpang dalam tempo sesingkatnya'," tegas Fahmy. RH