John Hisar Simamora, Direktur Utama PT Elnusa Tbk.
Foto: Ridwan Harahap
Jakarta, OG Indonesia -- PT Elnusa Tbk sebagai perusahaan jasa energi yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina turut menyediakan solusi total di bidang jasa energi dari hulu sampai ke hilir. Lewat anak-anak usahanya, Elnusa optimistis dapat mendukung segala upaya untuk mewujudkan ketahanan energi di Tanah Air.
Direktur Utama PT Elnusa Tbk, John Hisar Simamora, menguraikan ada empat anak perusahaan Elnusa yang menjadi pilar utama dalam mendukung langkah kemandirian energi negeri ini. Pertama, PT Elnusa Petrofin yang bergerak di jasa hilir untuk pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Depo, layanan transportasi dan pengelolaan truk tangki, serta perdagangan Bahan Bakar Minyak (BBM), pelumas dan bahan kimia.
"Elnusa Petrofin ini andalan kami pada saat ini karena memang 60 persen pendapatan kami datang dari hilir," jelas John dalam temu media di Jakarta, Rabu (2/3/2023).
Dia menerangkan, Elnusa Petrofin sangat menguasai pasar hilir di Sumatra dan wilayah timur Indonesia. "Untuk di Jawa, bapak-ibu tidak akan melihat tangkinya Elnusa Petrofin, tetapi di luar Jawa, pada umumnya di Sumatra dan Indonesia timur yang mengantar minyak atau BBM sampai kepada pelanggan adalah Elnusa Petrofin," jelas John.
Lalu yang kedua ada PT Sigma Cipta Utama & PT Patra Nusa Data (SCU & PND) yang fokus kepada jasa manajemen data dan sistem informasi. John punya harapan besar kepada SCU & PND untuk tumbuh berkembang di era digital sekarang ini. "Kita ingin nanti anak usaha ini berkembang lebih besar dalam bidang IT dan pasar lain yang ada sangkut pautnya dengan teknologi," ujarnya.
Kemudian yang ketiga ada anak usaha yang berkonsentrasi pada jasa transportasi kapal dan barge, serta supporting kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) untuk wilayah offshore dan swamp, yaitu PT Elnusa Trans Samudera.
John mengungkapkan PT Elnusa Trans Samudera selama ini utamanya beroperasi untuk menunjang kegiatan hulu migas Pertamina Hulu Mahakam (PHM) pada medan rawa-rawa di Kalimantan Timur. "Jadi kalau beroperasi di swamp, untuk mobilisasi rig ke anjungan itu harus ada kapal yang membawa peralatan maupun krunya. Nah Elnusa sediakan itu," ucap John.
Dan yang keempat ada PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) yang bergerak dalam bidang jasa penguliran pipa dan penjualan pipa, serta pembuatan peralatan lainnya yang digunakan untuk pengeboran migas. "Ini terkenalnya dan ini sudah bisnis lama yaitu untuk penguliran pipa di Batam, itu kami punya," ungkap John.
Salah satu prestasi prestisius yang pernah diukir EFK, menurut John adalah keberhasilan membuat Hydraulic Workover Unit (HWU) untuk mendukung operasi migas di Kalimantan. "HWU ini seperti rig kecil tetapi ditempatkan langsung di atas well-head, dan sekarang kami sudah modifikasi juga untuk bisa melakukan pengeboran yang sifatnya tidak terlalu dalam," paparnya.
Untuk wilayah rawa-rawa, pemanfaatan HWU dinilai efisien karena dari sisi biaya bisa lebih murah ketimbang menggunakan swamp rig. "(Biaya) swamp rig itu bisa US$40 ribu sampai US$50 ribu, kalau HWU ini tidak sampai US$20 ribu, jadi sangat efisien dan hemat," tuturnya.
John menekankan, kompetensi Elnusa pada solusi total untuk energi memungkinkan Elnusa untuk melebarkan sayap kepada jasa di luar industri oil and gas. "Karena memang sudah dicanangkan dua tahun yang lewat, sama seperti PT Pertamina (Persero), bahwa it's not oil and gas company lagi, tetapi energy company. Elnusa juga jadi energy services company," ungkap John.
Karena itu Elnusa sangat terbuka untuk merambah ke bisnis energi lainnya, terutama energi terbarukan dan bisnis yang lebih hijau, seperti industri EV atau kendaraan listrik hingga bisnis air bersih serta city gas. "Kami berharap Elnusa ke depannya akan berprestasi lebih banyak lagi pada industri di luar oil and gas, tetapi masih dalam lingkup energi terutama energi baru dan terbarukan," pungkasnya. RH