Jakarta, OG Indonesia -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera mampu memenuhi bahkan melampaui target produksi dan lifting minyak dan gas untuk tahun 2022. Dari target produksi minyak yang sebesar 185 ribu barel minyak per hari (BOPD) dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022 tercapai 205 ribu BOPD atau lebih tinggi 11%. Di mana untuk lifting minyak, dari target 183 ribu BOPD berhasil tercapai 205 ribu BOPD atau lebih tinggi 12%. Sedangkan untuk gas bumi, target dalam RKAP adalah 700 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan realisasi produksinya mencapai 712 MMSCFD atau lebih tinggi 2%, dengan lifting gas dari target 516 MMSCFD berhasil dicapai 553 MMSCFD atau lebih tinggi 4%.
Kinerja yang baik tersebut dapat tercapai berkat pelaksanaan operasi yang sangat baik (operational excellence) dalam aktivitas pengeboran sumur-sumur (eksplorasi, eksploitasi dan workover), optimasi operasi, dan berbagai inovasi untuk menunjang operasi. Sepanjang tahun 2022, PHR menyelesaikan pengeboran 9 sumur eksplorasi (6 di Zona 1 dan 3 di Zona 4), 477 sumur eksploitasi (37 di Zona 1, 403 di WK Rokan, 34 di Zona 4 dan 3 oleh TAC/KSO), serta 168 sumur workover (25 di Zona 1, 79 di WK Rokan, 45 di Zona 4 dan 19 oleh TAC/KSO).
Meski aktivitas pengeboran sangat tinggi, angka keselamatan kerja tetap sangat baik, yang ditandai oleh Zero Fatality, dan hanya 1 LTI (Lost Time Injury atau kehilangan hari kerja karena cedera) dari total 121.915.862 jam kerja manusia (man hour).
Dalam hal optimasi operasi, PHR merupakan kontributor terbesar pencapaian optimasi operasi di Subholding Upstream (SHU) Pertamina selaku induk usaha, yakni US$132 juta atau 34% dari total pencapaian optimasi SHU sebesar US$389 juta.
Direktur Utama PHR Regional Sumatera, Jaffee Arizon Suardin, mengatakan kinerja yang sangat baik ini merupakan buah kerja sama yang sangat baik dari seluruh Perwira di Regional Sumatera.
“Kami akan tetap berusaha mempertahankan kinerja ini, dan bahkan akan berupaya meningkatkan produksi di tengah upaya kami menahan laju penurunan produksi karena natural decline,” terang Jaffee dalam keterangannya, Rabu (1/2/2023). Kinerja yang baik ini menjadikan PHR Regional Sumatera berkontribusi 40% dari total produksi minyak SHU serta 27% dari total produksi gas SHU.
Sepanjang tahun 2022, PT Pertamina Hulu Rokan juga meraih sejumlah penghargaan penting seperti 1 Proper Emas (Lapangan Rantau) dan 10 Proper Hijau dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta 3 penghargaan Subroto Award (Lapangan Adera, Rantau dan Prabumulih) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).
PT Pertamina Hulu Rokan didirikan pada 20 Desember 2018, merupakan perusahaan yang bertindak sebagai operator dalam pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan selama 20 tahun, mulai dari 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041. PHR juga menjalankan tugas dari Subholding Upstream Pertamina untuk mengelola bisnis dan operasional kegiatan usaha hulu migas di Regional Sumatera.
Wilayah Kerja Regional Sumatera membentang dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi hingga Sumatera Selatan, yang terdiri dari :
- Zona 1 : Lapangan NSO, Rantau, Pangkalan Susu, West Glagah Kambuna, Siak, Kampar, Lirik, Jambi, dan Jambi Merang, Jabung,
- WK Rokan : Lapangan Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kota Batak, Petani, Lematang, Petapahan, Pager, dan
- Zona 4 : Lapangan Ogan Komering, Raja Tempirai, Ramba, Corridor, Prabumulih, Limau, Pendopo, Adera. RH