“Mining for Journalist”, PERHAPI: Penting bagi Pers untuk Kawal dan Awasi Tambang dengan Perspektif Obyektif
Foto: Hrp
Kabupaten Bogor, OG Indonesia -- Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) menyelenggarakan lokakarya "Mining for Journalis" di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/2/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan insan pers terkait tata kelola dan operasional pertambangan.
Bagi insan pers, pengetahuan terkait praktik pertambangan yang baik dan benar menjadi penting. Sebab, pers sebagai pilar keempat demokrasi, selama ini turut berkontribusi dalam mengawal sekaligus mengawasi kinerja sektor pertambangan.
Menurut Ketua Umum PERHAPI, Rizal Kasli, sektor pertambangan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Sehingga, kinerja industri pertambangan harus dikawal agar berjalan sesuai aturan yang berlaku dan mengedepankan tata kelola yang bertanggungjawab untuk semua pemangku kepentingan.
“Kegiatan Mining for Journalist ini perlu, karena penting pelibatan jurnalis dalam upaya menjadikan tata kelola industri pertambangan semakin baik. Media dengan kekuatan jurnalisnya di berbagai daerah, secara independen mampu mengawal dan mengawasi operasional industri pertambangan. Oleh karena itu, dengan memperkaya pengetahuan tentang industri pertambangan, diharapkan dapat membantu teman-teman jurnalis semakin tajam dan objektif," kata Rizal.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Sub Bidang Hubungan Media PERHAPI, Handi Andrian menjelaskan, bahwa program Mining for Journalist akan menjadi kegiatan rutin di PERHAPI. Harapannya, agar informasi maupun edukasi terkait pertambangan yang baik dan benar, dapat semakin mudah diakses oleh publik.
“Ini merupakan pilot project PERHAPI yang ke depannya akan dilakukan secara rutin. Diharapkan kegiatan ini nantinya akan berlanjut menjadi wadah para jurnalis untuk berdiskusi terkait isu pertambangan. Kita mendorong agar pertambangan terus dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi para pemangku kepentingan, mulai dari masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha itu sendiri,” jelas Handi.
Untuk diketahui, lokakarya yang berlangsung di Wisma Antam Bogor itu, menghadirkan sejumlah narasumber, mulai dari pemerintah dari Kementerian ESDM hingga para praktisi tambang. Kegiatan berlangsung selama dua hari (24-25/2/2023), didukung sejumlah perusahaan tambang, yakni PT Antam Tbk, PT Mifa Bersaudara, PT Vale Indonesia Tbk, Harita Nickel, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park, PT Freeport Indonesia, dan Far East Gold. RH