Ronald Gunawan, Direktur Utama PT Medco E&P Indonesia memberikan pemaparan dalam diskusi bersama Wartawan Media Nasional, Kamis (9/2/2023) di Jakarta. |
Jakarta, OG Indonesia -- PT Medco Energi Internasional Tbk melalui unit usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas terus berkomitmen meningkatkan produksinya. Produksi migas Medco E&P pada periode sembilan bulan 2022 mencapai 161.000 barel setara minyak per hari (boepd), naik 73 persen tahun ke tahun. Akuisisi Corridor PSC dan pengembangan proyek gas baru di lapangan Hiu, Malong dan Belida di South Natuna Sea Block B PSC mendukung pencapaian tersebut.
Direktur Utama PT Medco E & P Indonesia (Medco E&P) Ronald Gunawan mengatakan hal tersebut dalam Diskusi bersama Wartawan Media Nasional, Kamis (9/2/2023) di Jakarta. Kegiatan yang bertemakan “MedcoEnergi’s Role in the Dynamics of Oil & Gas Investment in Indonesia” dibuka oleh Plt. Kadiv Prokom SKK Migas Mohammad Kemal dan hadir sebagai narasumber lain Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro.
Dalam upaya mendukung target 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD gas pada 2030, menurut Ronald, membutuhkan investasi besar dan keseriusan semua pihak. Medco E&P sebagai perusahaan migas terkemuka di Asia Tenggara, siap mendukung target Pemerintah. Perusahaan telah melakukan investasi berkesinambungan dengan menerapkan Operational Excellence dan berkomitmen terhadap standar lingkungan, sosial dan kepatuhan (ESG).
Dalam diskusi ini Komaidi mengatakan, SKK Migas dan Medco E&P perlu menyadari peran penting kestabilan politik menjelang Pemilu melalui pemberitaan yang berimbang oleh media dalam mendukung kelancaran investasi dan operasi. “Oleh karena itu, pemberitaan obyektif rekan media selama ini yang membantu menciptakan situasi kondusif di industri hulu migas sangatlah diapresiasi,” ujar Komaidi.
Sementara, Plt. Kadiv Prokom SKK Migas Mohammad Kemal berharap sinergi antara KKKS, media massa dengan SKK Migas dapat terus dipertahankan. “Sinergi ini dapat membantu KKKS dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi di industri hulu migas bagi negara. Apabila masyarakat menyadarinya, diharapkan permasalahan gangguan sosial dalam beroperasi di berbagai wilayah operasi terus berkurang," ujarnya. RH