Cirebon, OG Indonesia -- Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji melakukan Management Walkthrough (MWT) ke Pertamina EP Asset 3 di Cirebon, Jawa Barat, pada Senin (16/1/2023). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah mendorong produksi migas nasional dengan cara mengetahui secara terperinci kondisi lapangan-lapangan migas, kendala yang dihadapi, serta mencari solusi untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Tutuka Ariadji di Kantor Pusat Pertamina EP Asset 3 di Cirebon, Jawa Barat, menuturkan bahwa berdasarkan hasil peninjauan lapangan dan diskusi dengan manajemen Pertamina EP yang dipimpin Direktur Utama PT Pertamina EP (PEP) Wisnu Hindadari dan GM Pertamina EP (PEP) Asset 3 Afwan Daroni, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan agar produksi migas dapat dimaksimalkan.
Pertama, Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas mendorong optimalisasi seluruh potensi migas yang ada di Asset 3 termasuk pada lapangan eksisting, sehingga dapat memberikan tambahan produksi. “Kita akan membantu monetisasi gas yang selama ini belum termanfaatkan,” ujar Tutuka.
Kedua, Pemerintah membantu mempermudah perizinan dalam kegiatan operasi migas, terutama terkait Amdal dan pengeboran yang memerlukan koordinasi dengan instansi lainnya.
Ketiga, mendorong dilakukannya Enhanced Oil Recovery (EOR) di bidang injeksi CO2 karena potensinya yang cukup bagus. “Potensi injeksi CO2 cukup besar dan bisa menjadi terobosan bagi Pertamina terutama dan Indonesia. Kalau itu bisa dilakukan, akan luar biasa hasil migasnya,” kata Tutuka.
Direktur Utama PEP Wisnu Hindadari menyampaikan apresiasinya atas kunjungan dan masukan Dirjen Migas. Menurut Wisnu, gas adalah tumpuan untuk memberikan revenue, sehingga Pertamina EP berusaha untuk mengkomersialisasi seluruh temuan atau potensi gas bumi, di mana kondisi harga gas bumi di area Jawa Barat saat ini cukup bagus yaitu berkisar antara US$6-7,5 per MMBTU.
Wisnu juga menyampaikan tantangan yang dihadapi Pertamina EP Asset 3 yaitu kandungan CO2 yang tinggi yaitu sekitar 20-70%, serta pengiriman minyak yang belum terintegrasi pipa minyak antar lapangan. Beberapa masih menggunakan opsi trucking yang memiliki cost lebih tinggi.
Pertamina EP Asset 3 membawahi tiga lapangan, yaitu Tambun Field, Subang Field, dan Jatibarang Field. Berdasarkan data migas per 1 Januari 2022, pada wilayah Pertamina EP Asset 3 terdapat 56 struktur/lapangan berstatus produksi atau tengah dalam pengembangan yang memiliki angka cadangan migas yaitu minyak dan kondensat: 76,5 MMSTB (P1) dan 90,9 MMSTB (3P), serta gas bumi sebesar 915 BSCF (P1) dan 1.063 BSCF (3P).
Realisasi produksi minyak tahun 2022 sebesar 13.789 BOPD dengan target 2023 sebesar 12.492 BOPD (RKAP) dan 13.563 (WP&B). Sementara realisasi produksi gas bumi sebesar 241,81 MMSCFD pada tahun 2022 dengan target 2023 sebesar 229,95 MMSCFD (RKAP) dan 235,17 MSCFD (WP&B).
Dalam MWT ini, Dirjen Migas didampingi oleh Koordinator Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Prima K Panggabean dan Koordinator Pengawasan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi Ayub Asyifudin, Subkoordinator Pelayanan Usaha Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Ivan, serta pejabat terkait lainnya. R1