Palembang, OG Indonesia -- Sumur Benuang D2 (BNG-D2) di Wilayah Kerja Pertamina EP Asset 2 Field Adera (Pertamina Hulu Rokan Regional-1 Zona-4), di Prabumulih, Sumatera Selatan, tengah dibor untuk memberikan tambahan produksi untuk Lapangan Benuang. Tak hanya sumur BNG-D2, dilakukan juga pengeboran di Sumur Benuang B2 (BNG-B2).
Untuk sumur BNG-D2 yang dibor menggunakan Rig PDSI#39.3 dengan kekuatan 1500 HP telah berhasil mencapai target kedalaman pengeboran dengan total kedalaman sesuai target di 2.387 mMD. Sementara pengeboran sumur BNG-B2 memiliki target kedalaman 2.572 mMD untuk mendapatkan target hidrokarbon sebesar 378 bopd dan 1.5 MMSCFD.
Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan kegiatan pengeboran yang tengah dilaksanakan di sumur BNG-D2 merupakan salah satu kegiatan operasi migas yang risikonya sangat tinggi. Hingga saat ini, kegiatan yang dilakukan operator cukup lancar dengan hasil yang bagus.
Namun menurut Tutuka hal itu hendaknya tidak membuat para pekerja lengah karena kecelakaan dalam kegiatan drilling, antara lain terjadi karena keletihan, terutama di waktu menjelang subuh ketika orang sangat mengantuk.
“Saya mengharapkan adanya balance antara bekerja dan istirahat. Kami mohon hal itu diperhatikan karena bekerja dengan rasa semangat dan senang, akan lebih baik daripada bekerja dengan rasa lelah yang tidak berkualitas,” kata Tutuka dalam kegiatan Management Walkthrough (MWT) ke lokasi pengeboran sumur BNG-D2, Kamis (19/1/2023).
Dalam MWT tersebut, Dirjen Migas didampingi oleh Koordinator Pengawasan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Prima K Panggabean, Koordinator Pengawasan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi Ayub Asyifudin, serta Subkoordinator Pelayanan Usaha Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Ivan. Sedangkan mewakili SKK Migas adalah Kepala Departemen Operasi Perwakilan Sumatera Bagian Selatan, Bambang Dwi Djanuarto.
General Manager Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional-1 Zona 4, Agus Agus Amperianto, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa keselamatan operasi dalam kegiatan usaha migas merupakan prioritas utama. “Sejauh ini, tim sudah melakukan kegiatan dengan aman, lancar dan selamat. Harapan saya hingga kegiatan ini selesai, bisa rampung dengan baik dan bisa menghasilkan minyak sesuai target 458 bopd,” ungkap Agus.
Dilaporkan juga olehnya, terdapat potensi tambahan produksi migas dari Lapangan/Struktur Benuang, melalui sumur BNG-D2 yang saat ini masih dilakukan pengeboran dengan hari operasi ke-22. Selain itu, terdapat keberhasilan pengeboran Lembak Infil-19 yang mendapatkan inisial produksi sebesar 1.442 barel minyak per hari dan gas sebesar 1,6 MMSCFD.
Lapangan Benuang telah diproduksikan sejak tahun 1941, di mana berdasarkan data cadangan migas 1 Januari 2022 (eSDC), Lapangan Benuang memiliki Inplace (2P) sebesar 785 BSCF dan 38.9 MMBO dengan capaian recovery factor (terhadap inplace 2P) mencapai 30.57% (gas bumi) dan 26.2% (minyak/kondensat).
Kondisi saat ini, produksi minyak dan kondensat per November 2022 dari lapangan Benuang adalah sebesar 1.284 BOPD dan 5,65 MMSCFD. Keberhasilan tambahan produksi melalui POFD Benuang yang telah disetujui pada 2019 lalu dengan success drilling pada sumur BNG-51/B1, BNG-52/D1, dan BNG-53/E1 akan dilanjutkan melalui pengeboran sumur lainnya (infill/step-out) pada RK 2023-2025, termasuk sumur BNG-D2/54 dan BNG-B2 yang tengah dibor per Januari 2023. R1