Foto: Wikipedia
Jakarta, OG Indonesia -- Franciscus Xaverius Seda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Frans Seda dilahirkan di Maumere, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 4 Oktober 1926, merupakan salah satu tokoh berpengaruh bagi perjalanan bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mengenang dan meneladani peranan Frans Seda untuk kemajuan negara Indonesia, Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya mengadakan Seminar Nasional bertajuk "Merajut Nilai Keutamaan Frans Seda dalam menata Kemajuan Bangsa" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Jumat (20/1/2023).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjadi pembicara kunci di seminar nasional ini, dalam video sambutannya mengatakan, "(Bangsa Indonesia) bersyukur memiliki seorang tokoh yang lahir di Flores, Nusa Tenggara Timur, yang telah menjadi tokoh bangsa yang telah ikut mengisi dan membangun Indonesia terutama di bidang keuangan dan ekonomi."
Menurut Menteri Sri Mulyani lagi, sosok Frans Seda dapat dikatakan melampaui sebagai sosok manusia, lahir di pelosok Maumere di NTT, dan kemudian meneruskan pendidikan serta mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia.
"Frans Seda adalah Nasionalis tulen dan juga berwawasan internasional. Aktif di bidang pendidikan dengan mendirikan Unika Atma Jaya sebagai bentuk darma bakti di bidang pendidikan," katanya.
Bahkan Menteri Sri Mulyani juga menyebutkan Frans Seda sebagai seorang teknokrat senior. "Saya sebagai seorang ekonom dan juga sekaligus teknokrat penerus merupakan junior bagi seorang Frans Seda. Beliau adalah seorang teknokrat senior, termasuk teknokrat generasi pertama yang membangun pondasi perekonomian dan keuangan negara. Beliaulah sosok guru yang mengajarkan pada saya sebuah komitmen nasional, tanggung jawab dan prinsip-prinsip teguh untuk dapat mencapai sebuah cita-cita atau sebuah ide," bebernya.
Frans Seda, lanjut Sri Mulyani, merupakan teknokrat yang membangun pondasi perekonomian Indonesia dengan disiplin anggaran, maka berbagai bentuk kebijakan-kebijakan turunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dimulai. Menurutnya, sebagai seorang ekonom yang memahami bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, Frans Seda selalu memikirkan bagaimana Indonesia harus bisa memanfaatkan sumber daya alam untuk kemakmuran rakyatnya.
"Di situlah letak peranan Frans Seda di dalam mentransformasikan Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara. Kegiatan ekonomi harus bisa menghasilkan penerimaan negara yang diatur oleh undang-undang dalam bentuk pajak dan penerimaan kepabeanan serta cukai," ucap Menkeu.
Berbagai pemikiran dan juga sumbangsih dari Frans Seda sangat luar biasa di dalam menginspirasi generasi teknokrat muda. Kemampuan untuk mengatasi krisis dan berfokus pada kebijakan ekonomi yang berpihak kepada rakyat di tengah globalisasi yang tidak selalu mudah.
"Keinginan beliau untuk terus mewujudkan apa yang disebut ide kedaulatan ekonomi di dalam konteks bernegara dan konteks dimana kita bergaul bersama seluruh dunia. Ide kedaulatan ekonomi tidak akan pernah lekang. Sebuah negara harus mampu untuk bisa menjaga dirinya dan memenuhi kebutuhannya," ujarnya.
Dikatakan Menteri Sri Mulyani lagi, "Bapak Frans Seda adalah seorang tokoh yang menggunakan ilmunya dengan moralitas dan integritas serta kecintaan kepada negara dan bangsanya. Jiwa-jiwa Nasionalis ini yang akan terus menginspirasi kita semuanya di dalam profesi apapun bahwa kuta hidup tidak sekadar hidup namun memenuhi sebuah panggilan. Panggilan berbakti kepada bangsa dan negara. Panggilan untuk memajukan kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia."
Sementara itu Ketua Panitia Seminar Nasional, Marcellus Hakeng Jayawibawa menyebutkan, Seminar Nasional ‘Merajut Nilai Keutamaan Frans Seda dalam Menata Kemajuan Bangsa’ adalah seminar yang akan membahas tentang keteladanan, panutan dan penghargaan atas jasa para pendahulu. "Terutama yang kami lihat serta alami dari sosok Bapak Frans Seda baik dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi serta banyak lagi aspek berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan penyelenggaraan seminar nasional ini diharapkan mendapat pembelajaran dari peranan Frans Seda selama hidupnya.
"Kami berharap dengan terselenggaranya Seminar Nasional ini didapatkan sharing pembelajaran berbasis pengalaman interaksi dan kerjasama secara langsung dengan Frans Seda. Selain itu juga teridentifikasi pelajaran dan nilai-nilai keutamaan Frans Seda dalam pembangunan bangsa," ucapnya.
Dan disamping itu pula kata Marcellus Hakeng, seminar nasional ini dapat menjadi penegasan relevansi nilai-nilai keutamaan Frans Seda dalam proses pembangunan bangsa Indonesia. "Dan yang terpenting juga adalah tersedia bahan untuk kelengkapan usulan gelar Pahlawan Nasional kepada Frans Seda," pungkasnya. RH