Jakarta, OG Indonesia -- Pelepasan 302 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dilakukan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam tiap sepekan makin fantastik mendapat respon publik. Pemerintah telah menunjukkan keberpihakan seriusnya terhadap nasib PMI. Terlebih di era kepemimpinan Benny Rhamdani.
Hal itu seperti disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Senin, (9/1/2023), saat Pelepasan PMI Korea Selatan dalam program G to G. Menurut Moeldoko kerja Kepala BP2MI, Benny Rhamdani telah mencerminkan keberpihakan yang luar biasa pada PMI.
‘’Tepuk tangan untuk Pak Benny Rhamdani, selaku Kepala BP2MI. Sebagian besar kita ketika duduk, malah berdiam di saat melihat situasi di depan mata. Terima kasih atas kerja dari Pak Benny. Kita tahu ada sejumlah permasalahan, jadi kalau kita menjabat di sebuah tempat itu bukan berapa lamanya kita memimpin, tapi seberapa banyak yang telah kita lakukan. Itu yang telah dikerjakan Pak Benny,’’ kata Moeldoko.
KSP dan BP2MI, tambah Moeldoko akan mempercepat pertemuan dalam rangka memberikan keputusan yang berpihak pada PMI. Di mana sebelumnya telah dilakukan beberapa kali pertemuan demi mencari format tepat melindungi kepentingan PMI. Moeldoko menyebut negara pasti memberikan yang terbaik bagi PMI, dan seluruh rakyat Indonesia.
‘’Apa yang bisa kita berikan untuk PMI, itu sebabnya KSP dan BP2MI akan mempercepat pertemuan, memutuskan hal yang sejatinya berpihak pada PMI. Untuk itulah berbagai upaya telah dilakukan negara, agar PMI diberikan kemudahan. Negara selalu hadir memberi yang terbaik bagi warganya, termasuk PMI. Pak Benny Rhamdani telah melakukan tugas yang semestinya,’’ ujar Moeldoko.
Tidak hanya itu, Panglima TNI masa jabatan 2013-2015 itu menyampaikan terima kasih kepada Kepala BP2MI yang dinilai tak pernah berhenti melakukan perbaikan pelayanan, bekerja demi kebaikan PMI. BP2MI telah bekerja secara baik. Karena itulah, KSP akan terus memberikan support.
‘’Sekali lagi terima kasih kepada Kepala BP2MI dan jajarannya yang mengundang saya, jangan pernah berhenti melakukan perbaikan. Kerja internal sudah bagus, di eksternal kita harus benahi sama-sama. Ya, tentang sindikat penempatan ilegal. Perusahan penempatan PMI yang masih tidak taat aturan kita bina,’’ ujar Moeldoko disaat sambutan motivasi di hotel el-Royal, Kelapa Gading, Jakarta Selatan.
Moeldoko menyebut Benny Rhamdani telah membuat sesuatu yang luar biasa untuk PMI. Dukungan terhadap BP2MI agar PMI dibebaskan biaya penempatan juga disampaikan Moeldoko. Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga menitipkan beberapa pesan untuk PMI sebagai bekal saat berada di Luar Negeri.
‘’Tegaknya kepala kalian adalah sebuah kehormatan negara. Jagalah kehormatan dengan baik. Karena itu mencerminkan inilah orang Indonesia, jangan nodai itu. Tidak ada alasan meninggalkan pekerjaan. Bekerjalah dengan penuh dedikasi, tidak sembarangan. Jalankan semua tanggungjawab dengan benar. Harus full dedikasi pada tugas dan pekerjaan itu,’’ tutur Moeldoko yang meminta agar PMI jangan kabur-kaburan saat berada di negara penempatan.
Untuk diketahui, Benny Rhamdani juga dalam sambutannya selain memaparkan keberhasilan menjalankan program pelindungan dan penempatan PMI, juga menjelaskan tentang pencegahan terhadap sindikat penempatan ilegal PMI. Yang menurutnya begitu membahayakan. Benny menyampaikan apresiasi atas keberpihakan KSP terhadap PMI.
‘’Sudah terpotret dalam beberapa kali pertemuan bersama Pak Jenderal Moeldoko, dimana keberpihakan beliau pada PMI jelas. Saya saksinya. Saya bersaksi atas itu, dimana pembebasan biaya pada PMI yang diperjuangkan BP2MI mendapat dukungan beliau. Ini luar biasa. Terima kasih Pak Moeldoko, insya Allah kita akan terus memberi kerja-kerja terbaik bagi PMI. Terima kasih juga sudah hadir dalam acara pelepasan PMI Korea Selatan kali ini,’’ ujar Benny.