Mirza Mahendra, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM.
Jakarta, OG Indonesia -- Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Mirza Mahendra optimistis pembinaan keselamatan minyak dan gas bumi tahun 2023 akan lebih optimal dengan menerapkan beberapa strategi.
Dalam pertemuan internal Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas, Kamis (26/1/2023), Ditjen Migas bersama dengan Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM) 2023, Mirza menyampaikan poin-poin strategis dalam mengoptimalkan pembinaan keselamatan migas ke depan.
Pertama, untuk kegiatan inspeksi dan audit keselamatan migas tahun ini pihaknya akan mengajukan tambahan anggaran dengan IP PNBP Minerba. Penambahan anggaran dioptimalkan untuk mendukung kegiatan pembinaan keselamatan migas khususnya untuk kegiatan Management Walk Through (MWT) yang sukses direalisasikan sejak akhir 2022 lalu.
“Alhamdulilah kegiatan Management Walk Through (MWT) yang sudah terlaksana pada 2022 diapreasiasi dengan baik oleh para BU/BUT dan juga KKKS. Karena MWT ini adalah solving problem. Di lapangan banyak permasalahan yang langsung bisa diselesaikan di situ,” ungkap Mirza di hadapan TIPKM 2023 dan juga jajarannya.
Ia menambahkan, kegiatan MWT berbeda dengan kegiatan audit karena dalam MWT merupakan kegiatan “belanja masalah”. Hal positif yang diperoleh dengan MWT adalah banyak permasalahan di lapangan yang langsung diselesaikan. Bahkan saat ini Ditjen Migas banyak menerima surat permohonan MWT dari General Manager (GM) baik dari Badan Usaha/Bentuk Usaha Tetap (BU/BUT) dan juga KKKS.
Kedua, kegiatan pembinaan keselamatan perlu dilakukan bersama-sama dengan KKKS dan BU/BUT. “Berbarengan dengan persero dan persero subholding, dengan Ditjen migas datang ke lapangan secara bersama-sama. Dengan audit bebarengan akan terjadi mixing culture, mana yang baik akan kita lakukan bersama,” imbuh Mirza.
Menurut Mirza, jika kegiatan inspeksi atau audit dilakukan bersama antara Ditjen Migas dengan subholding, tentu kegiatannya dapat dilakukan dengan lebih mendalam. Dengan demikian hasil inspeksi dan audit dapat lebih maksimal sehingga bermanfaat bagi sustainability perusahaan itu sendiri.
“Dengan cara ini sebagai part of strategy saling melengkapi. Hasilnya lebih maksimal untuk keberlangsungan sustainability perusahaan,“ tegas Mirza.
Strategi ketiga, ke depan Ditjen Migas akan mengikuti tuntutan global dengan menerapkan audit keselamatan dengan memperhatikan aspek Environment, Social and Governance (ESG) yang merupakan turunan dari Sustainable Development Goals (SDGs).
“Yang kita lakukan ke depannya harus relevan dan memenuhi ESG. Ditjen Migas perlu bridging ESG versi sub sektor Migas. Bisa kita mulai dari sekarang adjustable terhadap perubahan yang ada,”imbuh Mirza.
Selain ketiga strategi tadi, Mirza juga akan memastikan jajarannya tetap aktif dalam menjalankan safety campaign baik dari sisi slogan, CEO Safety Talk, dan MWT tetap berjalan di tahun 2023. RH