Jakarta, OG Indonesia -- Tahun 2022 merupakan momentum pemulihan ekonomi nasional setelah dua tahun sebelumnya difokuskan pada penanganan pandemi Covid-19. Subsektor migas berupaya keras tumbuh positif dan mengoptimalkan potensi sumber daya untuk melindungi masyarakat serta mendukung pemulihan ekonomi.
Sepanjang tahun 2022, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi berhasil menorehkan kinerja positif, antara lain penawaran wilayah kerja (WK) migas sebanyak 13 WK atau 130% di atas target 10 WK, pemanfaatan gas untuk dalam negeri mencapai 68%, PNBP SDA Migas sebesar Rp148,70 triliun atau 106,90% di atas target, pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) sebanyak 40.877 sambungan rumah (SR) dan pendistribusian konverter kit untuk nelayan dan petani masing-masing 30.000 paket.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Jakarta, Senin (30/1/2023), memaparkan, pengumuman Penawaran WK Migas Konvensional Tahun 2022 dilakukan dalam 2 tahap di mana dari penawaran tahap I yang melelang 7 WK, ditetapkan 4 WK Pemenang yaitu WK Bawean, WK Offshore North West Aceh, WK Offshore South West Aceh dan WK West Kampar. Sedangkan penawaran tahap II, telah diumumkan 2 pemenang lelang yaitu WK Jabung Tengah dan WK Paus. Empat WK lainnya masih dalam proses lelang.
“Terhadap WK yang tidak didapatkan pemenangnya, ditetapkan sebagai WK available yang dapat diusulkan sebagai Penawaran Langsung tanpa melalui Studi Bersama atau diusulkan untuk dilelang kembali melalui Studi Bersama,” papar Tutuka.
Pada tahun 2022 dilakukan penandatanganan 5 Kontrak Kerja Sama (KKS) yang terdiri dari 4 kontrak hasil lelang tahun 2021 yaitu WK Bertak Puyuh Pijar, WK Agung I, WK Agung II dan WK North Ketapang, serta 1 kontrak hasil lelang tahun 2022 yaitu WK Bawean.
Keberhasilan penawaran WK ini tidak lepas dari upaya-upaya Pemerintah meningkatkan minat investor seperti perbaikan Bentuk dan Ketentuan-Ketentuan Pokok (Terms & Conditions) Kontrak Kerja Sama agar lebih menarik, di antaranya memberikan insentif dan Participating Interest (PI 10%) yang merupakan implementasi dari Kepmen ESDM No. 199 tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Insentif Kegiatan Usaha Hulu Migas, Kepmen ESDM No. 223 tahun 2022 tentang Pelaksanaan Ketentuan Penawaran PI 10% kepada BUMD di WK Migas dan implementasi KepDirjen No. 153 tahun 2022 tentang SOP Tata Cara Pemeriksaan dan Evaluasi Pengalihan PI 10% pada WK Migas.
Selanjutnya, pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri tahun 2022 mencapai 68% atau 103% di atas target 66%. “Pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri akan terus ditingkatkan dengan memastikan kesiapan sektor pengguna gas dalam negeri melalui berbagai kebijakan, demi mendukung tumbuh kembangnya industri dalam negeri,” tegas Dirjen Migas.
Sementara Lifting Migas yang merupakan komponen dalam perhitungan besaran penerimaan negara, realisasi tahun 2022 mencapai 612 MBOPD untuk minyak (87% dari target 703 MBOPD) dan 955 MBOEPD (92,18% dari target 1003 MBOEPD) untuk gas bumi, dengan ICP rata-rata sebesar US$97,03 per barel (97% dari target US$100 per barel). Tidak tercapainya target lifting migas tersebut antara lain karena rendahnya posisi awal atau low entry point pada awal tahun 2022, unplanned shutdown dan delay field onstream pada beberapa proyek.
“Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan upaya peningkatan dan pencapaian lifting migas yang telah dan akan terus dilakukan, antara lain optimasi produksi pada lapangan eksisting, transformasi Resources to Production, mempercepat chemical EOR, eksplorasi masif untuk penemuan besar, serta kemudahan investasi dan insentif,” lanjut Tutuka.
Penerimaan negara terutama PNBP SDA Migas tahun 2022 mencapai Rp148,70 triliun atau 106,90% di atas target. Peningkatan PNBP SDA ini disebabkan adanya kenaikan nilai ICP yang menjadi US$97,03 per barel sebagai dampak kenaikan harga minyak dunia akibat perang Rusia-Ukraina.
Dengan bergabungnya Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas pada tahun 2022, maka penerimaan negara dari sektor PNBP BLU telah mencapai Rp188 miliar atau 121,29% dari target Rp155 miliar.
Investasi migas tahun 2022 mencapai US$13,90 miliar dari target US$17,01 miliar. Beberapa tantangan dalam pencapaian investasi migas di antaranya perubahan insentif dan fiskal hulu migas serta perubahan investasi hilir migas seperti RDMP dan GRR, serta proyek pembangunan pipa gas.
Dalam upaya menyediakan akses energi bagi masyarakat yang dapat dirasakan langsung manfaatnya, tahun 2022 Ditjen Migas terus membangun infrastruktur seperti jargas sejumlah 40.877 SR yang tersebar di 12 kab/kota dari target 40.777 SR.
Selain itu, sebagai bentuk dukungan untuk pemulihan ekonomi, dilakukan pendistribusian konverter kit untuk nelayan sebanyak 30.000 paket yang tersebar di 17 provinsi dan konverter kit untuk petani sebanyak 30.000 paket yang tersebar di 16 provinsi. “Tak hanya l itu, telah dibangun juga pipa gas Semarang-Batang Tahap I yang hingga Desember 2022 telah mencapai 67,33%,” tambah Tutuka.
Kemudian dalam rangka meningkatkan keselamatan migas, Ditjen Migas telah merumuskan 6 RSKKNI (Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan 10 RSNI (Rancangan Standar Nasional Indonesia). Juga telah dilaksanakan pengawasan Obvitnas sebanyak 218 objek pada kegiatan usaha hulu dan 98 obyek pada kegiatan usaha hilir migas.
Sedangkan realisasi anggaran Ditjen Migas hingga akhir Desember tahun 2022 telah mencapai 96,32%. Sebagian besar anggaran Ditjen Migas digunakan untuk pembangunan infrastruktur migas yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Ditjen Migas terus berkomitmen agar penyerapan anggaran dapat dilaksanakan secara tepat sasaran dan akuntabel,” tegas Tutuka.
Rencana Kinerja 2023
Pemerintah mengharapkan perekonomian Indonesia dapat segera membaik. Optimisme tersebut dituangkan dalam Rencana Kinerja Ditjen Migas tahun 2023 yaitu:
- Penawaran WK Migas ditargetkan sebanyak 10 WK. Penerapan kebijakan melalui pemberian insentif dan PI 10% akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan minat investor terhadap WK. Penawaran WK juga diharapkan akan menarik investor untuk berinvestasi dan membangkitkan kembali gairah kegiatan usaha hulu migas di Indonesia.
- Pemanfaatan gas domestik ditingkatkan menjadi 67%. Pemerintah akan terus berupaya menghasilkan kebijakan-kebijakan yang tetapt dan memantau pelaksanaannya melalui kerja sama yang lebih erat dengan stakeholder.
- Target lifting migas tahun 2023: lifting minyak sebesar 660 MBOPD dan lifting gas bumi sebesar 1.100 MBOEPD, dengan ICP rata-rata sebesar US$90 per barel sesuai dengan penetapan asumsi dasar makro APBN TA 2023.
- PNBP SDA Migas tahun 2023 ditargetkan Rp131,2 triliun dengan perkiraan nilai ICP sebesar US$90 per barel. Sedangkan target PNBP BLU Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas pada tahun 2023 adalah Rp150 miliar.
- Investasi migas ditargetkan US$17,4 miliar.
- Infrastruktur migas akan terus dilaksakanakan. Rencana pembangunan jargas tahun 2023 akan dilaksanakan dengan skema non APBN. Sementara kegiatan pendistribusian konverter kit untuk nelayan ditargetkan sebanyak 20.000 paket di 13 provinsi dan untuk petani sebanyak 30.000 paket di 13 provinsi. Pada tahun 2023, pembangunan Pipa Transmisi Ruas Semarang – Batang tahap I masih akan terus dilanjutkan dan seiring dengan akan dibangunnya ruas Cirebon – Semarang tahap II.
- Penyaluran BBM dan LPG: seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dan kebutuhan terhadap energi migas, maka penyaluran minyak tanah dipatok sebesar 0,5 juta KL, Solar sebanyak 17 juta KL dan LPG sebesar 8 juta MTon.
- SLA Perizinan Migas: Ditjen Migas sebagai salah satu unit eselon I yang memiliki layanan perizinan, tetap berkomitmen memberikan pelayanan prima melalui optimalisasi penyelesaian perizinan dengan target SLA 8 hari untuk setiap perizinan hulu dan perizinan hilir migas. R1