Aceh Timur, OG Indonesia -- Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, terdapat dua fokus kegiatan hulu migas di Provinsi Aceh, yaitu menggiatkan eksplorasi dan mengoptimalkan produksi dari lapangan eksisting.
Untuk fokus yang pertama, Dirjen Migas menuturkan bahwa Pemerintah mendorong agar Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan Kontraktor terus melaksanakan kegiatan eksplorasi yang intensif untuk penemuan cadangan migas baru. Saat ini, salah satu kegiatan eksplorasi yang akan dilaksanakan di Aceh terdapat di di WK B, berupa pengeboran tiga sumur (eksplorasi/appraisal) beserta akuisisi seismik 3D (potensi lapangan/struktur Rayeu dan Cunda).
Sementara untuk fokus kedua, Dirjen Migas menegaskan agar produksi dari lapangan eksisting dapat terus dioptimalkan baik optimasi sumur maupun fasilitas produksi. "Sehingga hasil produksi dimaksud dapat digunakan sebagai modal untuk melakukan eksplorasi lanjut di area potensi lainnya,” ucap Tutuka saat melakukan Management Walkthrough (MWT) ke daerah Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, pada Selasa (17/1/2023) lalu.
Rangkaian kegiatan MWT Dirjen Migas di Idi Rayeuk, dimulai dengan kunjungan ke lokasi pengeboran Sumur A - 55A - Wilayah Kerja B dengan Kontraktor PT PEMA Global Energi, yang dilanjutkan dengan acara diskusi antara Dirjen Migas, SKK Migas Perwakilan Sumbagut, BPMA dan para KKKS di Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Perencanaan BPMA Muhmmad Mulyawan menyampaikan permasalahan terkait dengan security supply gas di Aceh di mana wilayah Aceh hanya memiliki tiga wilayah kerja sebagai produsen gas. Apabila salah satu WK ini berhenti produksi karena unplanned shutdown atau hal lainnya, maka akan mengganggu suplai gas untuk wilayah Aceh dan Sumbagut.
“Dengan situasi tersebut, sangat penting melakukan optimalisasi fasilitas produksi dengan melakukan optimasi pengembangan lapangan seperti yang dilakukan oleh PT Pema Global Energi. Apalagi wilayah kerja di Aceh yang terbatas dengan mature field dan fasilitas yang sudah tua,” kata Mulyawan.
BPMA sendiri saat ini mengelola dan mengawasi empat kegiatan WK Eksplorasi dan empat WK Eksploitasi di Aceh. Rinciannya, tiga WK Eksploitasi telah berstatus Produksi yaitu WK B, WK Blok A Aceh, dan WK Pase. R1