Siak, OG Indonesia -- Kecamatan Kandis adalah salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Siak, salah satu wilayah yang terlintas dalam proyek pipanisasi yang dikerjakan oleh Pertamina PDC. Di wilayah ini terdapat potensi ekonomi komunitas yang perlu mendapat sentuhan lebih lanjut guna memberi tambahan peningkatan ekonomi masyarakat. Budidaya jambu adalah salah satu contoh potensi daerah itu yang selama ini belum tersentuh. Begitu juga batik Sakai yang pernah diinisiasi oleh Pertamina PDC masih memerlukan perhatian untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan menjadi ikon unggulan lokal.
Corporate Secretary PDC, Budhi Kristianto mengatakan bahwa Pertamina PDC yang tahun lalu menginisiasi program pelatihan Batik Sakai kembali hadir di masyarakat Kandis sebagai kelanjutan dari program sebelumnya yang telah dilakukan.
“Program kali ini dilakukan dengan sejumlah improvement, yaitu dari mulai proses produksi, disain, bahan dasar pewarnaan alami dan sebagainya yang akan berdampak pada kecepatan produksi, peningkatan kualitas dan berujung pada pemasaran,” ujarnya saat launching Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Batik Sakai dan Budidaya Jambu Kristal yang berlangsung di Desa Jambai Makmur, Kandis, Siak, Riau, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, di tengah-tengah kesibukannya, Wakil Bupati Siak, Husni Merza saat ditemui tim Pertamina PDC mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini sekaligus kaget serta terharu dan bangga, mendengar laporan hasil dan bukti yang disampaikan oleh Pertamina PDC.
“Program Batik Sakai yang telah diprakarsai oleh pihak Pertamina ini perlu dikembangkan dan dilanjutkan untuk didorong usahanya, sehingga menjadi sektor usaha baru yang mampu menggenjot kearifan lokal. Hal ini diharapkan dapat menjadi momen bagi perusahaan-perusahaan lainnya yang beroperasi di daerah Siak ini untuk dapat berperan aktif sebagaimana dicontohkan Pertamina PDC ini,“ ujarnya.
Husni juga berharap agar batik Sakai ini diakui keberadaannya dan perlu ditingkatkan, sehingga menjadi nilai tambah bagi masyarakat Siak. “Segera kita atur perijinan dan hal terkait lainnya agar bisa bersaing di kancah nasional maupun internasional," jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Camat Kandis, Said Irwan, bahwa Batik Sakai ini akan dijadikan ikon kecamatan Kandis sekaligus dapat menjadi obyek wisata yang dapat menambah lapangan pekerjaan baru di Kecamatan Kandis. Untuk itu perlu diupayakan tempat produksi atau rumah batik sebagai sentra industri. “Ini dapat menjadi catatan saat digelar Musrenbang nantinya,” ujar Irwan pada saat launching program digelar.
Program Batik Sakai di Desa Jambai Makmur Kecamatan Kandis, adalah salah satu program cetusan Pertamina PDC dalam menghidupkan dan mengangkat kearifan lokal suku Sakai menjadi sebuah kerajinan batik yang bisa menjadi nilai tambah bahkan bisa menjadi pencaharian utama.
Sekitar 20 orang-ibu ibu hasil seleksi dari 40 orang yang terjaring di Desa Jambai Makmur mendapatkan pelatihan khusus membatik dari instruktur profesional, dengan memanfaatkan limbah sampah rumah tangga sebagai bahan cetakan batik, dan warna alami tumbuh-tumbuhan sebagai bahan pewarnanya. Pelatihan diarahkan dengan materi-materi produktif dari mulai membuat disain motif, cetakan dan kuas dari limbah, sampai dengan penghitungan produksi dan pemasaran, hingga kemasan untuk siap dipasarkan. RH