Bogor, OG Indonesia -- Kebutuhan energi semakin meningkat sejalan dengan perkembangan dunia. Penggunaan teknologi merupakan suatu keharusan dalam industri migas. Oleh karena itu, sumber daya manusia Indonesia terutama generasi muda harus dapat menguasai teknologi migas.
"Generasi muda atau milenial punya tanggung jawab untuk menerima, mengadopsi dan mengembangkan teknologi migas. Dalam teknologi, itu tidak hanya ada aspek teknis, tetapi juga ekonomi dan sosial," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam Town Hall Meeting Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas di Bogor, Rabu (25/5/2022).
Semangat menguasai teknologi dan mengembangkannya, lanjut Tutuka, harus dimiliki oleh generasi muda untuk mendorong industri migas Indonesia agar terus maju dan berkembang. "Teknologi itu bisa ditingkatkan. Seperti misalnya mobil yang bagus, itu desainnya harus bagus, menarik dan kuat," tambahnya.
Alih teknologi dalam kegiatan usaha migas belum dilakukan secara maksimal. Tutuka berharap, apabila upaya tersebut dilakukan mulai sekarang ini, maka dalam 20 tahun ke depan, generasi muda Indonesia, termasuk juga pada pegawai di lingkungan Ditjen Migas, telah memiliki pengalaman dalam teknologi migas.
"Kalau kita memegang peran menerima, beradaptasi dan mempelajari teknologi migas, mudah-mudahan 20 tahun lagi sudah punya pengalaman," imbuhnya.
Dalam upaya menguasai teknologi dan mengembangkan migas tersebut, Tutuka mengingatkan agar tetap mengedepankan keselamatan migas. Dia mendukung upaya Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas untuk terus melakukan kampanye keselamatan migas dan melakukan sosialisasi ke KKKS.
Keselamatan migas merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai target produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.
Dirjen Migas juga mendorong disusunnya regulasi tahapan inspeksi migas, sehingga rekomendasi keselamatan yang disampaikan oleh Inspektur Migas dapat diterima dan dilaksanakan oleh para pemimpin KKKS. R1