Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kiri) bersama Dirut PHR Jafee A. Suardin.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PHR berencana menambah jumlah rignya, menjadi paling tidak sekitar 20 rig pengeboran. Saat ini, WK Rokan mengoperasikan 18 rig pengeboran. Target produksi pada tahun 2022 dari WK Rokan sendiri diharapkan akan naik menjadi rata-rata tahunan sekitar 180 ribu barel per hari.
“PHR memiliki target pemboran yang agresif yang tahun ini berjumlah 400 sampai 500 sumur pengembangan. Kami sangat memberikan apresiasi, karena telah menyambut ajakan SKK MIgas untuk agresif melakukan pemboran di 2022. Kunjungan kami hari ini adalah bagian dari apresiasi terhadap KKKS yang memiliki program yang agresif di 2022," ujar Dwi Soetjipto.
Lebih lanjut Dwi menyampaikan bahwa "New Rokan" yang pengelolaannya oleh anak bangsa sendiri diharapkan menjadi tulang punggung dalam target pencapaian produksi 1 juta barel per hari pada tahun 2030 mendatang. “Kami mendukung sepenunya perjuangan para perwira PHR untuk merealisasikan apa-apa yang telah direncanakan untuk meningkatkan produksi minyak di blok ini," tegas Dwi.
Dia melanjutkan, untuk mencapai target pengeboran 400-500 sumur baru pada tahun ini, PHR membutuhkan penyediaan barang dan jasa pendukung secara tepat waktu, penyiapan lahan, dan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait, baik itu pemda maupun masyarakat sekitar.
Selain itu, PHR juga harus berupaya menjaga base production, menjaga keandalan fasilitas dan peralatan operasi, meningkatkan kapasitas fasilitas untuk menyesuaikan dengan peningkatan produksi, menjajaki teknologi baru serta mengembangkan migas non konvesional dalam rangka mengoptimalkan produksi dari WK Rokan. RH