Jakarta, OG Indonesia -- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, melantik A. Rinto Pudyantoro menjadi Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas menggantikan pejabat sebelumnya Susana Kurniasih. Sebelumnya Rinto mengisi pos Vice President, Lingkungan Sekretaris SKK Migas yang kini diisi oleh Susana Kurniasih.
Dwi mengatakan rotasi jabatan ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja organisasi. “Rotasi jabatan Kepala Divisi dan Vice President di lingkungan Sekretaris SKK Migas seyogyanya menjadi penyegaran dan peningkatan kinerja terutama dari sudut kepentingan organisasi SKK Migas,” katanya pada Jumat (1/10/2021) di Kantor Pusat SKK Migas.
Kepada pejabat yang dilantik, Dwi meminta untuk tetap berpegang teguh pada core values SKK Migas dalam menjalankan pekerjaan yakni PRUDENT (Professional, Responsive, Unity in Diversity, Decisive, Ethics, Nation Focused, dan Trustworthy) serta tetap memegang teguh etika dan norma organisasi. “Kita harus mewujudkan “4 NO” dalam tata kelola hulu migas, yaitu NO bribery, NO kickback, dan NO gift, dan NO luxurious hospitality,” ujarnya.
Lebih lanjut Dwi mengatakan, tahun 2021 merupakan tahun yang sangat menantang, utamanya dalam mencapai target-target hulu migas seperti lifting, realisasi proyek, penerimaan negara, dan tentunya mengawal cost recovery.
“Demikian pula, kita telah memiliki rencana strategis IOG 4.0 (Indonesia Oil and Gas) dan memiliki mimpi yang besar agar ditahun 2030, produksi migas Indonesia mencapai 1 juta BOPD (barel minyak per hari) dan 12 BSCFD (miliar kaki kubik per hari) gas. Untuk itu saya harapkan kepada saudara yang baru dilantik segera dapat menyesuaikan diri agar dapat bergerak bersama-sama untuk mewujudkan mimpi besar ini,” tambah Dwi.
Selain itu, transformasi melalui IOG 4.0 juga mencakup adaptasi bentuk komunikasi institusi di era digitalisasi saat ini. “Salah satu dampak terbesar dalam perilaku komunikasi adalah pandemi Covid-19, hal tersebut mengharuskan adanya adaptasi yang begitu cepat dalam cara institusi berkomunikasi. Divisi Program dan Komunikasi sebagai penghubung dengan para pemangku kepentingan SKK Migas, kami lihat sudah cukup baik dalam melakukan adaptasi tersebut, kami berharap pejabat baru mampu menjalankan tugasnya dengan lebih baik kedepannya,” lanjut Dwi.
Selanjutnya Dwi berpesan agar distribusi komunikasi, informasi, serta edukasi mengenai SKK Migas dan kegiatan hulu migas dapat lebih ditingkatkan sehingga visi misi jangka pendek maupun jangka panjang hulu migas dapat diterima dan didukung oleh para pemangku kepentingan terkait. R3