Jakarta, OG Indonesia -- Pertamina melalui induk usaha Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) terus optimalkan progres proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). Salah satu unit yang tengah mengalami tahap pembangunan kilang adalah RDMP Balongan, bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang konsisten menunjukkan progres positif. Hingga September 2021, tahapan Engineering, Procurement and Construction (EPC) RDMP Balongan Fase ke-1 telah mencatat angka 30.43% dari target 29.77%.
"Capaian EPC dari RDMP Balongan terutama ditunjang dengan percepatan konstruksi, dimana saat ini konstruksi sudah terealisasi sebesar 36.22%. Angka ini cukup jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar 28.159 %,” jelas Ifki Sukarya, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Rabu (22/9/2021). Ifki melanjutkan bahwa di bulan September 2021, RDMP Balongan Pertamina sudah memulai proses konstruksi untuk Mechanical & Piping.
Guna memastikan tahapan proyek RDMP Balongan berjalan sesuai target, Pertamina melalui PT KPI telah menerapkan sejumlah strategi termasuk strategi kontrak Dual Feed Competition (DFC). DFC merupakan strategi kontrak yang menandingkan dua atau lebih praktek Front End Engineering Design atau FEED. Dengan strategi tersebut, kajian dan eliminary planning proyek dapat dilakukan lebih awal tepatnya dalam fase FEED. "Dengan strategi DFC yang kami terapkan, kedatangan material, progress construction civil (piling, foundation work, dan steel structure), piping fabrication dapat dilakukan lebih cepat dari planning," tegas Ifki.
Progres positif proyek RDMP Balongan ditunjang oleh milestones-milestones terdahulu termasuk revamping fasilitas penyulingan minyak mentah (Crude Distillate Upgrading/CDU) pada bulan Februari 2021, maupun penyelesaian dokumen proses, mechanical dan civil engineering yang sudah rampung 100 persen pada Agustus 2021. “Dengan kemajuan konstruksi yang cukup pesat ini, harapan kami target penyelesaian proyek pada Mei 2022 dapat tercapai," ujar Ifki.
Progres positif RDMP Balongan membuktikan kiprah PT KPI dalam melakukan transformasi bisnis kilang dan petrokimia pasca Legal End State 1 September 2021 lalu. “RDMP merupakan bagian dari roadmap transformasi bisnis PT KPI, dimana salah satu misi PT KPI adalah pemenuhan produk BBM ramah lingkungan berstandar euro IV/V tahun 2022 nanti” jelas Ifki Sukarya. Selain itu, program RDMP yang dikelola PT KPI bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas pengolahan crude, meningkatkan kuantitas produk, dan meningkatkan kompleksitas kilang agar dapat menghasilkan lebih banyak produk bernilai tinggi.
Paralel dengan percepatan konstruksi RDMP Balongan, PT KPI juga terus menggenjot progres revitalisasi atau peremajaan peralatan di unit Residue Catalytic Cracking (RCC). “Unit RCC merupakan fasilitas yang penting dalam menunjang optimasi produksi BBM di Kilang Balongan, karena berfungsi untuk meningkatkan nilai produk dengan bantuan katalis,” jelas Ifki. Ifki melanjutkan bahwa terdapat tiga kegiatan utama proyek revitalisasi RCC ini, yaitu turn around, pembangunan new construction jetty, serta penggantian dan perawatan sejumlah peralatan, seperti reactor assy, orifice chamber.
Tidak hanya mendorong kemajuan teknologi kilang dan industri petrokimia, proyek RDMP Balongan pertamina juga mendukung peningkatan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Tentunya, salah satu komponen TKDN yang dipergunakan yaitu pemanfaatan tenaga kerja lokal dan daerah setempat untuk melaksanakan proyek RDMP,” jelas Ifki.
Dalam fase ke-1 yang saat ini tengah berlangsung, RDMP Balongan ditargetkan dapat mendukung penyerapan TKDN sebesar 50% yang terdiri dari 35% jasa dan 15% barang.
"Kami memperhatikan benar keberlanjutan proyek RDMP Kilang RU VI untuk kebermanfaatan masyarakat lokal. Maka dari itu semaksimal mungkin proyek RDMP Balongan Fase 1 ini akan menggunakan pekerja lokal sesuai dengan kompetensi yang ada di masyarakat sebagai bentuk perhatian Pertamina kepada warga sekitar”, kata Ifki. Implementasi TKDN Pertamina sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk selalu memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam pengelolaan energi baru dan terbarukan.
Dalam menjalankan amanahnya sebagai induk usaha kilang dan petrokimia, PT KPI terus bersinergi dengan Pertamina, termasuk dalam pengembangan RDMP sesuai kebutuhan energi nasional. “Program RDMP yang dikelola PT KPI harus adaptif dalam menjawab ketahanan energi nasional. Dari sisi investasi, rescaling dari RDMP berhasil menekan biaya investasi dari US$47 miliar, tapi menjadi US$43 miliar.” Jelas Ifki Sukarya. Proyek-proyek perluasan kilang yang dikelola PT KPI mencakup RDMP Balikpapan, Cilacap, Balongan dan Dumai. Selain itu, PT KPI juga mengelola Grass Root Refinery atau pembangunan kilang baru di Tuban.
Adapun RDMP Balongan merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi kilang Balongan dari 125 million barel steam per day (MBSD) menjadi 150 MBSD. Ifki meyakinkan bahwa proyek-proyek Pertamina terus dalam pengerjaan dan pemantauan ketat untuk dapat mencapai realisasi yang ditargetkan dan dapat segera memberikan manfaat untuk meningkatkan ketahanan energi nasional bagi Bangsa Indonesia. R3