Jakarta, OG Indonesia -- Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada bulan Agustus 2021 ditetapkan sebesar US$ 67,80 per barel atau turun US$ 4,37 per barel dari bulan Juli lalu, yaitu US$ 72,17 per barel. Penurunan ini salah satunya dipicu oleh tingginya proyeksi Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan produksi minyak naik sebesar 24 ribu barel per hari menjadi 64 juta barel per hari pada tahun 2021 ini.
"Pasokan minyak diproyeksi naik baik dari OPEC maupun Internasional Energy Agency (IEA). Faktor ini cukup punya pengaruh kuat dalam pergerakan ICP bulan Agustus," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Jumat (3/9/2021).
Agung mengungkapkan laporan IEA mencatat adanya peningkatan pasokan minyak dunia di bulan Juli 2021 sebesar 1,7 juta barel per hari menjadi 96,7 juta barel per hari. "Ini diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan," jelasnya.
Faktor lainnya berupa penurunan tingkat pertumbuhan perekonomian di Amerika Serikat sebesar -0,3% dibanding perkiraan bulan sebelumnya menjadi 6,1%. Selain itu, berdasarkan laporan EIA terjadi tren peningkatan stok distillate di Amerika Serikat sebesar 600 ribu barel dibanding periode yang sama pada bulan sebelumnya, menjadi 138,5 juta barel.
Secara detail, Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menyoroti penyebab penurunan ICP dari geopolitik di kawasan Asia Pasifik. Dua penyebab utama adalah, sebagai berikut:
a. India sebesar 200 ribu barel per hari atau 5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan level terendah dalam 8 bulan terakhir yang disebabkan oleh perbaikan berkala kilang dan dampak penyebaran covid varian delta.
b. Jepang sebesar 480 ribu barel per hari dibanding bulan sebelumnya, disebabkan oleh pembatasan mobilitas penduduk untuk mengantisipasi penyebaran virus corona varian delta.
Penyebab lainnya adalah penurunan pertumbuhan GDP di China menjadi sebesar 7,9% pada kwartal 2 tahun 2021, lebih rendah dibandingkan kwartal 1 tahun 2021 sebesar 18,3% dan untuk proyeksi tahun 2022 terdapat penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar -0,3% menjadi 6%," demikian menurut exsum Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.
Selengkapnya, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Agustus 2021 dibandingkan bulan Juli 2021 mengalami penurunan menjadi sebagai berikut:
- Dated Brent turun sebesar US$ 4,22 per barel dari US$ 75,03 per barel menjadi US$ 70,81 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 4,72/per barel dari US$ 72,43 per barel menjadi US$ 67,71 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 3,25 per barel dari US$ 73,53 per barel menjadi US$ 70,28 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,78 per barel dari US$ 74,29 per barel menjadi US$ 70,51 per barel. R1