Jakarta, OG Indonesia -- PT Pertamina Lubricants (PTPL), anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), yang mengelola usaha pelumas genap berusia delapan tahun pada 23 September 2021 ini.
Mengusung tema "Semangat Transformasi Untuk Negeri", PTPL secara konsisten telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan perkembangan industri pelumas di tanah air. Hal ini dicapai melalui perjalanan transformasi selama delapan tahun yang sejalan dengan perubahan iklim bisnis, teknologi dan industri dunia saat ini.
Sejak berdirinya sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di tahun 2013 dan resmi menjadi bagian dari Sub holding Commercial & Trading di tahun 2021, PTPL terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar pelumas domestik pada sektor otomotif dan industri sekaligus mampu membawa nama pelumas Pertamina di 14 negera di dunia.
Direktur Utama PTPL Ageng Giriyono mengatakan bahwa tahun 2021 masih memberikan tantangan yang besar bagi berbagai sektor industri tak terkecuali sektor industri pelumas. "Namun, selama delapan tahun, PTPL telah membangun fondasi bisnis yang kokoh, konsisten memperkuat proses-proses bisnis dan terus menggali potensi serta peluang pasar sehingga mampu bertahan bahkan mendukung upaya transformasi Pertamina secara menyeluruh," kata Ageng dalam keterangan yang diterima OG Indonesia, Kamis (23/9/2021).
PTPL sendiri akan terus memperkuat komitmennya untuk mencapai visi perusahaan dalam rangka transformasi menuju perusahaan pelumas kelas dunia melalui berbagai inisiatif dan langkah strategis. "PTPL kini berlari lebih cepat dan agresif dalam penguatan bisnis eksisting dengan inovasi produk dan layanan baru, melakukan pengembangan bisnis yang lebih luas, dan meningkatkan digitalisasi end to end process," lanjut Ageng.
Transformasi Digital
Tahun ini, PTPL memperkuat penerapan proses end-to-end digitalization dalam proses produksi, distribusi dan pemasaran. Di antaranya digitalisasi integrated supply chain melalui tiga proses yakni Distribution Management System, Product Digitalization Manager dan Warehouse Management System, kemudian implementasi digital procurement serta POWER Enhancement yakni menghadirkan fitur baru Power Ordering pada aplikasi POWER (Pertamina Owner & Mechanic Reward) yang mempermudah mitra outlet bengkel untuk memesan pelumas secara real-time.
Tak hanya itu, PTPL juga terus berupaya untuk memperlebar layanan perbankan berbasis digital untuk memberikan kemudahan finansial bagi distributor, vendor dan outlet bengkel dengan menjalin kerja sama dengan bank-bank BUMN. Hal ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk memperkuat bisnis di era industri 4.0.
PTPL juga telah menaruh fokus besar untuk memperkuat portofolio produk industri yang kini sudah lengkap seperti turbin oil, compressor oil, heat transfer oil, cutting oil, grease dan produk specialties lainnya guna memenuhi kebutuhan beragam sektor industri di Indonesia.
Untuk melengkapi kebutuhan konsumen lainnya, PT Pertamina Lubricants juga sudah merambah ke produk non-lubricants seperti radiator coolant dan degreaser serta produk chemicals seperti tyre coolant, demulsifier, penetrating oil, surfaktan dan masih banyak lagi.
Saat ini produk chemicals seperti Pertasurf, Pertadem, Pertafoam Suppressor, Spreeze, Pertaflow dan Pertaguard sudah di uju coba dan digunakan di lingkungan operasional Pertamina Group.
Ageng menjelaskan bahwa produk non-lubricants sangat dibutuhkan dalam berbagai sektor. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi mendorong PTPL untuk memperlebar portofolio bisnis dan produk guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan industri di masa depan.
Pada awal tahun ini, PTPL juga mendirikan perusahaan pantungan bersama PT Pupuk Kujang dan PT Rekacipta Inovasi ITB dengan nama PT Katalis Sinergi Indonesia yang akan khusus merealisasikan program pengembangan sumber daya energi berbasis kelapa sawit melalui pembangunan pabrik Katalis.
"Ini merupakan bagian dari transformasi bisnis untuk memperkuat value perusahaan, meningkatkan daya saing serta competitive advantage dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan," ungkap Ageng.
Pengembangan Human Capital
Selama delapan tahun, PTPL telah melakukan berbagai upaya untuk mengakselerasi aset human capital sebagai bagian dari transformasi bisnis di antaranya Sales Force Academy, Employee Development Program dengan sertifikasi dan coaching, implementasi culture AKHLAK BUMN serta program empowerment lainnya yang memperkuat leadership eksisting dan mendorong lahirnya talent dan pemimpin masa depan.
"Dengan mengelola aset people dalam transformasi perusahaan maka akan berpengaruh terhadap misi pengembangan bisnis saat ini maupun bisnis baru, khususnya dalam era persaingan yang semakin menantang dan dinamis," tutur Ageng.
Seluruh langkah strategis dalam upaya transformasi PTPL ini sejalan dengan visi PT Pertamina Patra Niaga Selaku Sub Holding Commercial & Trading yakni menjadi perusahaan energi dalam bidang commercial & trading terbesar di Kawasan Asia Pasifik dan mendukung pencapaian aspirasi Pertamina US$ 100 miliar di tahun 2024.
"Pasca legal end-state, PTPL siap menjalankan strategi Sub Holding yakni 6G - Go Retail, Go Digital, Go Customer, Go Petchem, Go Solution, dan Go Expand dan terus komitmen untuk mendorong bisnis agar lebih adaptif dan agile, menyerap dan merespon pasar serta berani mengambil peluang-peluang pasar dan berekspansi secara domestik dan Internasional," tutup Ageng. R3