Jakarta, OG Indonesia -- PT Pertamina (Persero) tidak sekadar memberikan bantuan CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang sifatnya donasi, tetapi juga dapat memberdayakan masyarakat.
VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita, menjelaskan bahwa Pertamina dalam penyaluran CSR-nya selalu berpatokan pada assessment awal yang dilakukan perusahaan kepada masyarakat calon penerima bantuan.
"Jika misalnya yang terjadi adalah bencana alam, maka donasi menjadi pilihan yang tepat karena memang itu yang dibutuhkan masyarakat pada saat tanggap bencana pertama," jelas Arya dalam webinar bertajuk "Visi Top Management BUMN Dalam Program Pembangunan Berkelanjutan" yang diadakan E2S, Kamis (15/7/2021).
Tetapi jika berdasarkan assessment awal yang dibutuhkan adalah upaya pengembangan daerah maka dana TJSL akan dimanfaatkan sesuai kebutuhan masyarakat dari daerah yang bersangkutan. "Itu kita lakukan social mapping dulu, kemudian kita lihat need assessment-nya apa dan potensi lingkungannya apa sehingga kita bisa menentukan program yang cocok untuk pertumbuhan di sana," papar Arya
Diterangkan Arya, pada saat pelaksanaan program sering kali Pertamina dihadapkan pada masalah keberlanjutan dari program yang telah dipilih dan dijalankan. Karena itu perlu ada pembinaan supaya programnya tidak berhenti di tengah jalan dan hasilnya bisa sesuai harapan.
Salah satu upaya pembinaan Pertamina dilakukan dengan memahami local wisdom masyarakat setempat. Caranya dengan menggandeng local hero setempat yang sudah dikenal masyarakat untuk turut mengawal program TJSL Pertamina. "Kita membutuhkan local hero. Jadi pada proses pemetaan itu kita biasanya akan menemukan champions setempat yang memang sehari-hari tinggal di sana dan memiliki visi positif untuk membangun daerahnya," tegas Arya. RH
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Kamis, Juli 15, 2021
Rating:
