Eka Satria, Direktur Utama PT Medco Power
Indonesia
Jakarta, OG Indonesia -- Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Priyandaru Effendi mengungkapkan bahwa prospek investasi panas bumi di Indonesia sangat besar. Hal ini tentunya sejalan dengan potensi panas bumi di Indonesia yang sangat besar yaitu mencapai 23,9 GW, sementara yang terpasang baru sekitar 2,13 GW saja.
Pada tahun 2021 ini sendiri akan ada tambahan kapasitas listrik terpasang dari panas bumi sebesar 140 MW. Lalu di tahun 2022 bertambah lagi sekitar 196 MW. Sehingga jika saat ini kapasitas listrik terpasang dari panas bumi sekitar 2.130 MW, maka di akhir tahun depan akan menjadi 2.326 MW.
"Sebenarnya saat ini investor sudah banyak untuk line up, tinggal menunggu kesempatan untuk masuk. Sebab potensi Indonesia sangat besar dari 23,9 (GW) itu baru 2.100 (MW atau 2,1 GW) yang dimanfaatkan," ucap Priyandaru dalam webinar bertajuk "Sinergi Mendukung Percepatan Pengembangan Panas Bumi" yang diadakan Ruang Energi bekerja sama dengan Ditjen EBTKE, Kamis (6/5/2021).
Apalagi menurut Priyandaru, ke depannya masih ada target besar terkait pengembangan panas bumi. Di mana Pemerintah memasang target ambisius untuk tercapai kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 7,2 GW pada tahun 2025 dan 10 GW pada tahun 2030 mendatang.
Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pun dinilai cukup baik sehingga kebutuhan akan tenaga listrik pun diprediksi akan semakin berkembang. "Negara kita juga selalu punya growth ekonomi sekitar 5 persen, kecuali dua tahun terakhir karena pandemi. Dan Rule of thumb-nya untuk kebutuhan tenaga listrik kurang lebih 1,5-2 persen di atas growth, jadi masih banyak room di situ," tambahnya.
Salah satu perusahaan swasta nasional yang turut mengembangkan panas bumi adalah PT Medco Power Indonesia. Dikatakan Eka Satria, Direktur Utama Medco Power, perusahaannya juga turut mengembangkan energi panas bumi di samping energi bersih lainnya. "Untuk geothermal, terus terang di pihak swasta saat ini secara gross mungkin salah satu geothermal plant yang terbesar di seluruh dunia di satu kontrak itu kebetulan kami dan teman-teman swasta lainnya yang mengembangkan, yaitu Sarulla dengan potensi sangat luar biasa, sampai 1.000 (MW)," papar Eka. Selain itu, Medco Power saat ini juga tengah mengembangkan PLTP Ijen dengan kapasitas 110 MW.
Porsi energi terbarukan sendiri ditargetkan mencapai 23% dalam bauran energi nasional tahun 2025. Eka pun membeberkan bahwa dari energi panas bumi ditargetkan punya tambahan kapasitas listrik terpasang sebesar 1.571 MW untuk mengawal target tersebut.
Diungkapkan Eka, saat ini Medco Power dan perusahaan-perusahaan pengembangan panas bumi lainnya cukup serius untuk berkolaborasi dalam mengembangkan listrik dari panas bumi sampai 1.000 MW. "Jadi memang komitmen kami sangat tinggi untuk itu," ucapnya.
Akan tetapi, harus diakui investasi untuk panas bumi memerlukan dana yang sangat besar. "Kalau kita tahu, pengembangan geothermal ini cukup mahal, artinya dibutuhkan sekitar 7 billion (miliar) dollar untuk investasi ke depan," ungkapnya. "Hal-hal ini harus kita pikirkan bersama kalau memang target ini ingin dicapai ke depan. PR kita besar, investasi yang dibutuhkan juga sangat besar," pungkas Eka. RH