Jakarta, OG Indonesia -- PT Patra Drilling Contractor (PDC) mampu menutup tahun 2020 dengan sejumlah capaian positif, meskipun tengah berada di kondisi pandemi COVID-19. Sejumlah upaya pun dilakukan, agar perusahaan bisa kembali menorehkan prestasi gemilang di 2021.
Direktur Utama PDC, Teddyanus Rozarius mengatakan bahwa pada tahun 2020 PDC berhasil mencatatkan revenue sebesar Rp 1,6 Triliun yang setara dengan 126 persen dari RKAP yang dicanangkan sebelumnya. "Angka tersebut meningkat 23,65 persen dibandingkan perolehan tahun 2019. Dan tahun ini, PDC akan membuka lembaran sejarah baru dengan menyetor dividen kepada Pemegang Saham," ucap Teddy dalam keterangannya kepada OG Indonesia, Senin (17/5/2021).
Sementara itu, dari sisi Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), PDC mampu mencatatkan angka Total Recordable Injury/Incident Rate (TRIR) di tahun buku 2020 sebesar 0,27. Angka tersebut jauh di bawah ambang toleransi sebesar 1,45 dan dengan zero fatality.
“Capaian ini tidak lepas dari beberapa faktor pendukung, di antaranya fokus terhadap customer needs. Seperti target proyek, komitmen on time, on budget, on scope dan on return (OTOBOSOR), rencana tajak, rencana gas in dan lain-lain. Kami harus menjadi bagian dari solusi atas permasalahan mereka,” papar Teddy.
Teddy melanjutkan, “Perencanaan yang matang dan operational excellent adalah kata kunci yang senantiasa kami yakini akan membuahkan hasil yang baik. Tentu saja kami harus bekerja dengan HSSE performance yang baik juga”.
Untuk tahun 2021 ini, Teddy mengatakan bahwa di tengah situasi pandemi COVID-19 yang belum berakhir, maka tahun 2021 ini masih menjadi tahun yang sulit dan cukup menantang. Pemegang saham PDC sendiri telah mematok RKAP 2021 dengan angka-angka yang sangat menantang, yakni EBITDA Rp 165 M dengan Net Profit Margin 5,5 persen. Namun demikian, diyakini Teddy, PDC akan melaampaui target-target yang telah ditetapkan dengan baik.
Saat ini, proyek Rokan masih menjadi proyek unggulan PDC di mana sampai dengan saat ini progress pengerjaan proyek penggantian pipa miyak Rokan ini sudah di sekitar 40,5 persen, dengan deviasi positif terhadap rencana progress.
Teddy mengungkapkan, PDC sebagai anggota Konsorsium PGas-PDC (Konsorsium Penjaminan Proyek/KPP) selaku pelaksana pekerjaan proyek ini akan tetap melakukan berbagai upaya agar kemajuan pekerjaan dapat lebih meningkat lagi. "Tentunya paling utama dengan mempertimbangkan faktor keselamatan kerja, serta dukungan kerjasama dari para pemangku kepentingan sangat diperlukan dalam rangka keberhasilan proyek ini," tuturnya.
Selain proyek pipa Rokan, saat ini PDC juga masih mengelola bisnis lain seperti Engineering Procurement Construction & Installation (EPCI), Heavy Transport Equipment (HTE), Food & Lodging Services (FLS), Manpower Services, Marine, dan General Services.
“Tentu kami berharap, PDC dapat terus tumbuh berkembang menjadi lebih baik lagi sehingga dapat menggapai visi misi PDC tersebut, guna membantu Pertamina dalam berkontribusi memenuhi ketahanan energi negeri. Untuk itu segenap upaya kami lakukan, continuous improvement yang berkelanjutan dan mencari cara-cara yang out of the box agar hasil yang dicapai nantinya dapat melampaui ekspektasi Pemegang Saham," pungkas Teddy. R1