Kegiatan silaturahim ini dilakukan agar dapat terus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan para wartawan yang kerap memberitakan tentang kegiatan operasi perusahaan. Dalam kesempatan tersebut, manajemen PTAR juga memperkenalkan Wakil Presiden Direktur yang baru yaitu Hendra Hutahaean untuk menemani Presiden Direktur Muliady Sutio. Hendra menggantikan Wapresdir sebelumnya, Tim Duffy, per April 2021 lalu.
Hendra Hutahaean, kelahiran 4 Oktober 1972, merupakan sarjana teknik sipil jebolan Institut Teknologi Bandung tahu 1996. Selain menjadi Wapresdir PTAR, Hendra saat ini dipercaya sebagai engineering and information system director di PT Pamapersada Nusantara sejak April 2020. Di samping itu, Hendra juga menjabat Chief of Engineering Division Pamapersada dan Direktur di PT Pama Indo Mining.
Di Pama sendiri, Hendra bergabung sejak 1996 dan pernah memegang beberapa posisi penting, seperti Project Manager untuk Project Freeport (2004-2006), Distrik KPCS (2008-2012). Setelah itu, Hendra bekerja di Distrik INDO (2012-2016) dan Operation Deputy Division Head Pama (2016-2017). Hendra juga pernah menjabat Direktur di PT Tuah Turangga Agung, PT Suprabari Mapanindo Mineral dan PT Telen Orbit Prima (2019-2020).
"Bu Katarina (Senior Manager Corporate Communications PTAR) bilang, saya ditempatkan di PTAR atau Martabe seperti pulang kampung, ya memang betul. Bapak saya Bonapasogitnya ada di Laguboti, sekitar lima jam dari Tambang Martabe. Dan begitu saya menikah, mertua saya dari Bungabondar di Sipirok, malah lebih dekat lagi ke Martabe," cerita Hendra.
Hendra menyatakan optimismenya terhadap masa depan Tambang Emas Martabe. Diungkapkan olehnya, dalam situasi pandemi pada tahun 2020 lalu, Tambang Emas Martabe masih bisa memproduksi sekitar 320 ribu ons emas. "Tahun ini kita coba naikkan sekitar 10 persen dari tahun lalu, dengan harapan kondisi pandemi ini sudah bisa kita sikapi," ucap Hendra.
Untuk itu menurutnya, Tambang Emas Martabe harus melakukan optimasi dari kondisi yang ada pada saat ini. "Fungsi optimasi ini supaya kami di PTAR bisa memproduksi mineral emas dan perak dengan biaya produksi yang serendah mungkin," jelasnya.
Beberapa upaya yang telah dilakukan, dipaparkan Hendra, antara lain dengan mendaur ulang penggunaan sianida untuk proses produksi mineral, melakukan peningkatkan kapasitas mill sekitar 5-10 persen, sampai meningkatkan recovery dari ore. "Selain optimasi, kontinuitas ke depan juga akan kita perhatikan," pungkasnya. RH