Jakarta, OG Indonesia -- PT Patra Drilling Contractor (PDC) kembali mengokohkan diri sebagai perusahaan penyedia jasa penunjang terbaik dalam industri energi di Indonesia. Anak perusahaan PDSI dan cucu perusahaan Pertamina ini berhasil mencapai target kinerja tahun 2020 yang diberikan pemegang saham.
Berdasarkan RUPS Tahunan PDC Tahun Buku 2020 yang digelar di Jakarta, Kamis (22/4/2021) lalu, diketahui bahwa sepanjang kurun waktu 2020 PDC berhasil meraih revenue sebesar Rp 1,6 triliun yang setara dengan 126% dari RKAP yang dicanangkan sebelumnya. Capaian ini juga meningkat 23,65% bila dibandingkan dengan perolehan tahun 2019.
Direktur Utama PDC Teddyanus Rozarius menyampaikan rasa syukurnya bisa melewati tahun 2020 yang penuh tantangan dan rintangan. "Kita semua memahami bahwa pandemi yang hadir sejak awal tahun 2020 benar-benar mengganggu berbagai sektor, termasuk industri migas. Namun demikian, berkat dukungan dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, PDC berhasil melalui tahun 2020 yang cukup sulit itu dengan capaian hasil yang baik," tuturnya.
Teddy menambahkan, sebagai perusahaan penyedia jasa penunjang terbaik dalam industri energi di Indonesia, PDC terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan standar HSSE dan operational excellent.
“Sepanjang tahun 2020, PDC telah menunjukkan kinerjanya dengan zero fatality, dan angka TRIR 0,27 jauh di bawah ambang toleransi sebesar 1,45. Selain itu PDC juga menorehkan beberapa penghargaan dalam pengelolaan operasi, ketaatan membayar pajak, serta CSR," imbuhnya.
PDC saat ini menjalankan bisnis Engineering Procurement Construction & Installation (EPCI), Heavy Transport Equipment (HTE), Food & Lodging Services (FLS), Manpower Services, Marine, hingga General Services.
“Kami mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi, kerja keras dan kerja cerdas segenap jajaran manajemen dan seluruh pekerja di semua lini operasi sehingga kita semua berhasil melayarkan perahu Perseroan melewati 2020 dengan kinerja yang baik. Perbaikan dan pembenahan untuk keberlanjutan usaha tetap harus dilakukan, tanpa melupakan sedikitpun aspek QHSSE," pungkas Teddy. R3