Jakarta, OG Indonesia -- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui anak usahanya melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) dalam pembangunan dan pengembangan kawasan industri terintegrasi. Adapun anak perusahaan Krakatau Steel yang terlibat adalah PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS), PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL), PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI), dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC). Penandatanganan ini disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.
Ridwan Kamil dalam sambutannya menyatakan apresiasinya atas kerja sama yang dilakukan bersama Krakatau Steel Group ini sehingga bisa menjadikan Krakatau Steel dan BUMD Jawa Barat mengalami pertumbuhan yang luar biasa ke depannya. Kerja sama ini dapat memperkuat hubungan antar daerah maupun antara perusahaan nasional dan perusahaan BUMD.
“Mudah-mudahan persahabatan Krakatau Steel Group dan BUMD Jabar bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Maksimalkan juga apa yang kami miliki agar tetesan kebermanfaatannya lebih kuat,” ujar Ridwan Kamil, Jumat (16/4/2021).
Sementara itu Direktur Utama PT KBS, Akbar Djohan mengatakan bahwa langkah ini disambut baik dengan penuh semangat untuk menindaklanjuti amanat pemerintah khususnya yang di sampaikan Menteri BUMN, dalam melakukan sinergi antara BUMN dan BUMD. Dengan langkah ini Krakatau Steel melalui PT KBS bisa memberikan kontribusi untuk mengembangkan perekonomian Indonesia terutama dalam penyedia jasa Logistik.
“Dengan pengalaman yang PT KBS miliki khususnya pelayanan logistik yang terintegrasi, PT KBS yakin bisa memberikan yang terbaik dalam kerjasama ini. Dan optimis tujuan Pengembangan bisnis ke depan akan masih sangat luas terutama untuk Kawasan Aerocity Kertajati di Majalengka, Jawa Barat,” ujar Akbar.
Sebagai Pelabuhan (BUP) Curah Kering Terbesar di Indonesia dengan kapasitas 25 juta ton per tahun yang memiliki konsep smart & green port, PT KBS juga menyediakan layanan logistik yang terintegrasi seperti stevedoring, trucking, Pusat Logistik Berikat, hingga memiliki pergudangan terintegrasi.
“Melalui kerjasama Sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat ini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan dan pengembangan investasi dalam negeri,” tutup Akbar. R3